Page 174 - ETPEM2016
P. 174
kan bahwa pada dua tataran tersebut, secara etis pelayanan umum
perlu menjawab dua persoalan mendasar, yaitu:
1) bagaimana membangun kepercayaan pelanggan (trust
building) sementara ia kecewa; dan
2) bagaimana menumbuhkan pengharapan dalam dada
masyarakat yang tak berdaya.
Membangun kepercayaan pelanggan (rakyat) dilakukan
dengan praktik-praktik good governance yang dilakukan oleh 3
(tiga) subkultur (peran, bukan orang), yaitu SKE (Subkultur
Ekonomi), SKK (Subkultur Kekuasaan), dan SKP (Subkultur
Pelanggan) atau SKS (Subkultur Sosial).
SKE hadir untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai
setiap sumber daya agar kesenjangan antara permintaan (demand)
dan penawaran (supply) dapat ditekan sekecil mungkin. SKK hadir
untuk menegakkan aturan agar persaingan di dalam memburu
sumber daya tidak menimbulkan kekacauan. Sedangkan SKP atau
SKS hadir karena haknya untuk hidup dan memenuhi
kebutuhannya. Dengan pendekatan baru, pemerintahan
(governance) dalam suatu negara merupakan interaksi ketiga
subkultur tersebut. Sedangkan pemerintah (government)
merupakan pelaku SKK-nya. SKK mengontrol SKE dan
meredistribusi nilai melalui pelayanan civil dan pelayanan publik
kepada SKP, dan SKK dikontrol SKP agar menggunakan
wewenangnya secara bertanggungjawab.
Interaksi yang berpola antar ketuga sub kultur disebut
governance (pemerintahan). Yang dinamakan good governance
(pemerintahan yang baik) dalam konteks ini ialah jika kekuatan
158