Page 193 - ETPEM2016
P. 193
berkata, “jangan melakukan sesuatu kepada orang lain yang ia
sendiri tidak ingin apabila hal itu dilakukan oleh orang lain kepada
dirinya.” Ia cenderung selalu memiliki sikap moral, yakni sikap yang
dilandasi kesadaran untuk berperilaku etis.
Dari hasil observasi, pengalaman etis yang dapat dijadikan
pengetahuan etik seseorang, bukan saja pengalaman diri
pribadinya saja, tapi juga pengalaman etis orang lain. Seseorang
bisa belajar dari pengalaman etis orang lain melalui akibat-
akibatnya yang nampak. Misalnya, bagaimana orang lain sukses
hidupnya karena selalu berusaha untuk menaati etika atau orang
lain yang sering gagal hidupnya akibat sering melanggar etika.
Pengalaman orang lain yang positif maupun negatif tersebut dapat
menggugah kesadaran etisnya sehingga minat untuk berperilaku
etis bertambah kuat.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disarikan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi keetikan perilaku aparatur
pemerintah terdiri dari:
1) faktor internal diri pelaku, berupa faham kehidupan,
pengetahuan etik, kesadaran etis, persepsi bekerja,
kepribadian, belajar, motivasi, harapan, kebutuhan, rasa
kebersamaan, kebebasan, keimanan/kepercayaan, kesediaan
berkorban dan pengalaman etis; serta
2) faktor eksternal, berupa karakteristik organisasi
pemerintahan, kontrol sosial, penerapan hukum, budaya dan
keluarga.
177