Page 194 - ETPEM2016
P. 194
Dari kedua faktor keetikan perilaku tadi, faktor internal merupakan
bahan-bahan pembentuk kompetensi etik yang terhimpun dan
berbaur di ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4.2 Konsep Kompetensi Etik Aparatur Pemerintah
Setiap orang sesuai dengan fitrahnya memiliki potensi (daya,
kekuatan) berpikir, bersikap, dan berbuat. Melalui proses
pengembangan, baik dengan cara-cara alami maupun dengan
proses pendidikan, potensi tersebut dapat berubah menjadi
kompetensi. Jika diibaratkan barang, potensi merupakan bahan
baku, sedangkan kompetensi merupakan barang jadi. Secara
umum, nilai guna barang jadi lebih tinggi dari pada bahan baku.
Istilah kompetensi telah banyak digunakan dalam berbagai
lapangan pekerjaan dan kajian berkenaan dengan pengembangan
sumber daya manusia. Kompetensi menunjukkan kemampuan
seseorang untuk melakukan pekerjaan tertentu sesuai dengan
bidangnya. Contohnya dalam bidang pendidikan, menurut
kurikulum 2013, setiap peserta didik harus mengikuti
pembelajaran agar memiliki 4 (empat) macam kompetensi yang
sesuai dengan kelasnya, yaitu Kompetensi Inti (KI)-1 Sikap Spiritual,
KI-2 Sikap Sosial, KI-3 Pengetahuan, dan KI-4 Keterampilan. Untuk
mencapai keempat kompetensi inti (kelas) tersebut, peserta didik
harus mengikuti pembelajaran agar memiliki Kompetensi Dasar
(KD) tiap-tiap mata pelajaran.
Di lapangan pemerintahan, kompetensi dipakai antara lain
sebagai bahan pertimbangan dalam rekrutmen, pendidikan,
178