Page 61 - ETPEM2016
P. 61
2.4.1 Nilai Etik
Disadari atau tidak, ‘nilai’ (Inggris: value) mewarnai
kehidupan manusia sehari-hari. Nilai selalu hadir, baik disengaja
ataupun tidak yang digunakan manusia untuk berbagai keperluan.
Kita menilai orang lain, dan orang lainpun menilai kita. Bahkan diri
kitapun secara disadari atau tidak sering menilai diri sendiri. Nilai
selalu menyertai di awal, di tengah atau di akhir kegiatan kita
sehari-hari. Jenny Teichman (1998:11) mengatakan “hidup kita
berada dalam dunia nilai.”
Nilai selalu hadir dalam hubungan manusia dengan
lingkungannya, demikian pula dalam hubungan pemerintahan,
yakni ‘hubungan antara pemerintah dan yang diperintah’ (Ndraha,
2003:97). Rakyat menilai pemerintahnya, dan pemerintahpun
menilai rakyatnya. Tandanya, dalam percakapan sehari-hari sering
muncul ungkapan penilaian seperti ‘kinerja pelayanan publik mulai
membaik’ atau ‘kelakuan pejabat tersebut buruk.’
Secara etimologis (asal usul kata), kata ‘nilai’ berasal dari
bahasa Latin valere yang berarti berguna, mampu akan, berdaya,
berlaku, kuat (Bagus, 2005:713). Secara leksikografis (perkamusan),
kata nilai mempunyai beberapa arti, yaitu 1) harga, 2) harga uang),
3) angka kepandaian, 4) banyak sedikitnya isi, kadar, mutu 5) sifat-
sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan (KB
Bahasa Indonesia, 1996:690). Dalam Cambridge International
Dictionary of English (1995:1605), kata nilai (value) mempunyai arti
yang berhubungan dengan uang dan yang tidak. Arti yang
berhubungan dengan uang, sama dengan arti dari kamus bahasa
Indonesia, sedangkan arti value yang tidak berhubungan dengan
45

