Page 68 - ETPEM2016
P. 68
5. Menurut kebebasan pelaku :
a) nilai otonom, yakni nilai yang terbebas dari keinginan
untuk dinilai orang lain misalnya menolong orang lain
bukan karena ingin dipuji; dan
b) nilai heteronom, yakni nilai yang terikat oleh keinginan
untuk dihargai orang lain, misalnya menolong orang lain
karena ingin pujian atau balasan.
6. Menurut bawaan :
a) nilai obyektif, yakni nilai yang melekat pada obyek karena
bawaannya sendiri; dan
b) nilai subyektif, nilai yang dihasilkan dari kesan yang
menilai. Misalnya, suatu barang yang senyatanya bagus
(obyektif), tapi karena harganya murah dan bungkusnya
kurang indah, maka terkesan atau dinilai jelek (subyektif).
7. Menurut hierarki :
a) nilai dasar (fundamental, pokok), misalnya Pancasila (lima
nilai dasar kehidupan berbangsa); dan
b) nilai operasional (penjabaran nilai dasar), misalnya
kerukunan umat beragama, penghargaan pada adat
istiadat, dan musyawarah dalam membuat keputusan.
8. Menurut struktur:
a) nilai inti, yakni nilai utama; dan
b) nilai penguat, yakni nilai yang memperkuat nilai inti.
Misalnya, jika kualitas pelayanan dijadikan nilai inti, maka
nilai-nilai etis dijadikan nilai penguatnya. Atau, jika nilai
etis dijadikan nilai inti, maka nilai kualitas pelayanan
dijadikan nilai penguatnya.
9. Menurut lingkup keberlakuan:
52