Page 77 - ETPEM2016
P. 77

keberadaannya,  ditanamkan  dan  diinternalisasikan  dalam  sikap

               mentalnya,  dan  akhirnya  diaktualisasikan  dalam  perbuatan
               manusia.  Kemudian, norma menjaga nilai agar terpelihara. Karena
               itu,  norma  biasanya  bersifat  memerintah  dan  memaksa  untuk
               berbuat  atau  tidak  berbuat  sesuatu  menurut  nilai  yang  dianut.
               Dalam  hubungannya  dengan  hal  ini,  Abdulsyani  (2002:54)
               berpendapat  bahwa    norma  lebih  banyak  berperan  sebagai
               peraturan yang selalu disertai sanksi yang mendorong individu dan
               kelompok  masyarakat  untuk  mencapai  nilai-nilai  sosial  tertentu
               yang dianggap baik untuk dilakukan.
                     Bentuk  sanksi  atas  pelanggaran  norma  tersebut  sangat

               tergantung  pada  konteksnya.  Misalnya,  dalam  konteks  hukum,
               norma hukum (pidana) melarang orang berbuat bohong, menipu,
               atau memalsukan sesuatu agar dalam jiwa manusia sebagai warga
               negara  tertanam dan terpelihara nilai kejujuran. Jika larangan itu
               dilanggar  maka  pelanggarnya  diancam  hukuman  pidana
               kurungan/penjara  atau  denda.  Sedangkan  dalam  konteks  etika,
               untuk perbuatan yang serupa, jika dilanggar dapat dikenai sanksi
               kepada  pelanggarnya  berupa  cemoohan,  kecaman,  pengucilan,

               pengasingan,  pemecatan,  atau  bahkan  bisa  penghukuman  fisik
               juga.
                     Dari uraian tersebut  dapat disimpulkan bahwa norma adalah
               aturan  yang  ‘mengarahkan  perbuatan’  manusia  agar  sesuai
               dengan  nilai  yang  dianut,  dan  ‘menjaganya’  agar  nilai  tersebut
               dapat terpelihara.
                     Dengan fungsinya sebagai pengarah dan penjaga nilai, maka
               norma itu dijadikan  pedoman, acuan, rujukan, standar, dan ukuran
               perbuatan  (sikap  yang  nampak).  Dengan  dijadikan  pedoman,

                                                                              61
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82