Page 98 - ETPEM2016
P. 98

Agama  menurut  Sugiharto  &  Rachmat  (2000:262)  adalah

               sumber  energi  dahsyat  yang  mampu  membebaskan  manusia
               menuju tingkat martabat kemanusiaannya yang tertinggi. Sejarah
               telah banyak menunjukkan bahwa orang bersedia berkorban apa
               saja termasuk nyawanya atas dasar keyakinan agamanya. Sejarah
               telah  menunjukkan  pula  kemampuan  agama  dalam  beradaptasi
               dan  transformasi  yang  canggih  dalam  menghadapi  tantangan
               zaman.  Oleh  karena  itu  sangat  diyakini  bahwa  kesahihan  dan
               kehandalan agama sebagai sumber etika yang tertinggi sangat kuat.
               Bagi para pemeluknya, etika yang bersumber dari agama diyakini
               mutlak kebenarannya dan dapat menjamin keselamatan hidup di

               dunia dan juga di akhirat kelak. Kata Plato (dalam Suseno, 1997:21),
               “manusia  yang  baik  pada  dasarnya  adalah  manusia  yang
               seluruhnya terarah pada Sang Baik (Illahi).”
                     Hidayat Suryalaga (1997:12) mengemukakan bahwa masing-
               masing pemeluk agama mempunyai dasar etikanya sendiri-sendiri
               menurut  ajaran  agamanya.  Sidang  Dewan  Perwakilan  Agama-
               Agama Dunia (The Parliament of the World’s Religions) di Chicago
               tahun  1993  telah  menghasilkan  Deklarasi  Menuju  Etik  Global

               (Declaration  Towards  a  Global  Ethic)  yang  pada  dasarnya
               menunjukkan  pengakuan  tentang  adanya  nilai-nilai  etik  secara
               umum dari berbagai agama yang ada di dunia. Tentang hal ini Hans
               Kung  (1999:xxxiii)  mengemukakan  bahwa    etik  global  tidak
               mereduksi  agama-agama  ke  dalam  minimalisme  etik,  melainkan
               menghadirkan  batas  minimal  etik  yang  dimiliki  bersama  oleh
               semua agama di dunia.
                     Dalam  agama  Islam  misalnya,  terdapat  salah  satu  prinsip
               dasar  etika  yaitu  “cintailah  manusia  (orang  lain),  seperti  kamu

                                                                              82
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103