Page 100 - ETPEM2016
P. 100

‘akhlaqulmazmumah’ (ahlak buruk, tingkah laku tercela). Sifat-sifat

               akhlaqulkarimah  atau  akhlaqulmahmudah  demikian  banyak
               jenisnya.  Hamzah  Ya’qub  (1996:97)  menyebutkan  beberapa
               akhlaqulkarimah (terpuji), di antaranya yaitu  setia, tulus hati dan
               jujur (al-amanah); pema’af (al- afwu);  benar dan jujur (ash-shidiq);
               menepati  janji  (al-wafa);  adil  (al-adl);  memelihara  kesucian
               diri/menjaga kehormatan  (al-ifafah); malu melanggar aturan (al-
               haya’); berani/ menguasai jiwanya (as-syaja’ah); kuat (al-quwwah),
               sabar  (as-shabru);  kasih  sayang  (ar-rahmah);  murah  hati  (as-
               sakha’u);  tolong  menolong  (at-ta’awun);  damai  (al-ishlah);
               persaudaraan  (al-ikha’);  hemat  (al-iqtishad);  menghormati  tamu

               (adl-dliyafah); rendah hati (at-tawadlu); menundukan diri kepada
               Allah  (al-khusyu);  berbuat  baik  (al-ihsan);  dan  memelihara
               kebersihan      badan      (an-nadhafah).     Sedangkan      nilai
               akhlaqulmazmumah (tercela) di antaranya yaitu egoistis (ananiah);
               kikir (al-bukhlu); dusta (al-buhtan); hianat (al-khianah); aniaya (al-
               dhulmu);  pengecut  (al-jubn);  amarah  (al-ghadhab),  curang  dan
               culas  (al-ghasyusyu);  mengumpat  (al-ghibah);  adu  domba  (an-
               namimah);  menipu  (al-ghurur);  dengki  (al-hasad);  dendam  (al-

               hiqdu);  berbuat  keruksakan  (al-ifsad);  sombong  (al-istikbar);
               mengingkari  nikmat  (al-kufran);  homo  sesksual  (al-liwath);
               membunuh  (qatlunnafsi);  makan  riba  (ar-riba);  ingin  dipuji  (ar-
               riya); ingin  didengar kelebihannya  (as-sum’ah);  berolok-olok (as-
               sikhiriyah);  mencuri  (as-sirqah);  mengikuti  hawa  nafsu  (as-
               syahwat); boros (at-tabzir); dan tergesa-gesa (al-‘ajalah).
                     Bagi  pribadi-pribadi  aparatur  pemerintah  yang  kuat
               agamanya,  ketaatan  terhadap  etika  dalam  pelaksanaan  tugas
               pemerintahan  diyakini sebagai bagian dari  ibadah kepada Tuhan

                                                                              84
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105