Page 57 - EbooK MATEMATIKA PEMINATAN KELAS XII Yovy shelviani
P. 57

BAB 6

                                                  DIFERENSIAL LANJUT




                 3.6  Menjelaskan        Diferensial   •   Mencermati penerapan   Dalam   pokok   bahasan
                     keberkaitan turunan   lanjut        turunan kedua fungsi   sebelumnya   kita    telah
                      kedua suatu fungsi                 trigonometri dalam   membahas            tentang
                    dengan titik belok dan               pemecahan masalah,
                      selang kecekungan               •   Mencermati konstruksi   menentukan   titik   stasioner
                      kurva fungsi                       turunan kedua fungsi   dan   jenisnya     dengan
                      trigonometri                       trigonometri,        menggunakan     uji   tanda
                                                      •   Mempresentasikan
                                                                              turunan        pertama/absis
                 4.6 Menyelesaikan masalah               pemecahan masalah
                      yang berkaitan                     yang berkaitan dengan   stasioner  (metode  1).  Untuk
                    dengan titik belok dan               turunan kedua fungsi   pembahasan  berikut  ini  kita
                      selang kecekungan                  trigonometri.        akan menentukan uji
                      kurva fungsi                                            turunan kedua (metode 2).
                      trigonometri

                        Dalam  materi  matematika  wajib  telah  dinyatakan  bahwa  ada  kaitan  antara  tanda  dari
                kedua fungsi pada titik stasioner *f’’(x) dengan x = c adalah absis titik stasioner+ dengan jenis titik
                stasionernya. Ini dinyatakan dalam teorema berikut :
                Teorema Nilai Balik
                Misalkan y = f(x) terdefinisi pada selang a < x < b yang muat c, f’(x) dan f”(x) ada untuk setiap
                titik pada selang a < x < b. Misal juga f’(c) = 0, yang berarti x = c adalah absis titik stasioner.
                1)      Jika f”(c) < 0 atau negatif → f(c) adalah nilai balik maksimum
                2)      Jika f”(c) > 0 atau positif  →  f(c) adalah nilai balik minimum


                        Mari kita terapkan  teorema metode 2  ini  menentukan mana  dari  kedua  absis  stasioner
                yang  telah  dihitung  sebelumnya,  yang  merupakan  absis  titik  maks  dan  minimum  (lihat  uraian
                dibawah  ini).  Karena  metode2  adalah  metode  uji  tanda  turunan  kedua,  maka  kita  perlu
                menentukan dahulu turunan kedua f” (x) sebelum mengujinya.
                 Penyelesaian metode 1 :
                f(x) = sin 2x, 0 ≤ x ≤ π

                f’(x) = 2 cos 2x = 2. Cos 2x
                        d (cos u) d (2x) 
                f”(x)= 2                = 2.(−sin 2x)(2) = −4sin 2x
                           u      x  

                Dalam menentukan absisnya sebelumnya Metode 1 diperoleh:

                                         1          3
                Untuk k = 0, diperoleh x =   dan x =   yang absis stasioner
                    1             1      4     1     4    1  
                 x =   →   f (x) =              = sin     = 1
                                         sin 2             
                     4             4           4        2  



                55 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62