Page 181 - Jalur Rempah.indd
P. 181
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 171
Nahkoda Ismael yang kembali dari Maluku dengan muatan cengkeh
pada awal 1513, kemudian ia kehilangan kapalnya di pelabuhan Tuban,
sebuah pelabuhan di bawah kekuasaan Sang Depati meskipun muatannya
diselamatkan dan disimpan. Peristiwa ini menjadikan alasan bagi Ruy de
Brito, gubernur Malaka saat itu, untuk mengirimkan Juam Lopez Aluim pada
bulan Maret 1513 ke Jawa dengan membawa empat buah kapal. Ruy de Brito
dengan armadanya diterima dengan baik di semua pelabuhan, termasuk di
Sedayu yang kekuasaannya berada di tangan Pati Unus, yang sebelumnya
telah dicurigai oleh orang Portugis.
Setelah kunjungan gubernur Malaka itu, tidak ada lagi kunjungan orang
Portugis ke Jawa yang dilaporkan. Namun pada 1521 pulau Jawa disinggahi
oleh suatu armada lima kapal di bawah Antonio de Brito, dalam perjalannya
ke Maluku untuk menguasai kepulauan itu atas nama raja Portugal. Pertama-
tama ia mendarat di Tuban dan kemudian di Gresik. Di Gresik ini Antonio de
Brito tinggal selama 17 hari, karena wilayah ini merupakan tempat berlabuh
yang baik, dan banyak barang dagangan serta kebutuhan hidup yang tersedia
di sini. Karena ingin mendapatkan berita lebih lanjut tentang pulau Madura
yang terletak di depan Gresik, dia mengirimkan sebuah perahu ke sana dengan
menyusuri sebuah sungai kecil dan di kedua tepiannya tumbuh banyak pohon
durian dan nangka. Awaknya yang tertarik pada buah itu mendarat dan
penduduk bumiputera menangkap mereka dan merampas perahunya. De
Brito merasa sangat sulit mendapatkan kembali awaknya. Berkat bantuan
penguasa lokal Gresik, akhirnya De Brito dapat bergabung kembali dengan
anak buahnya. Pada Januari 1522 Gracia Enriquez muncul dengan empat kapal
dalam perjalanan ke kepulauan Banda dan pada saat yang sama membawa
sebuah junk Jawa yang datang dari Banda dengan muatan rempah. Kabar
pertama yang tidak menyenangkan bagi orang Portugis adalah munculnya
armada Spanyol di bawah Magelhaes yang berlayar di perairan itu dan
kapten salah satu kapalnya memberikan surat izin berlayar kepada junk Jawa
172
tersebut. Pada tahun berikutnya pelabuhan Gresik disinggahi oleh sebuah
kapal Spanyol yang mengangkut awak dari kapal malang De Magelhaes yang
mengelilingi bumi dari Banda menuju Malaka. De Herrera menceritakan
172 Veth, Java: Geographisch, hlm. 274-276.