Page 21 - Bab 6- Solusi Deret Bagi Persamaan Diferensial
P. 21

Persamaan (3) mengucapkan setiap koefisien dalam koefisien kedua yang mendahuluinya, kecuali a
                                                                                                         0
               dan a  yang dibiarkan tetap sebagai sebarang konstanta. Maka diperoleh
                     1
                                            
                              k           2 k             6 (  k )k
                       a      a 0 , a       a 1 , a          a  dan seterusnya, sehingga diperoleh solusi
                        2
                                                     4
                                                                   0
                                      3
                               ! 2          ! 3              ! 4
               umum persamaan (1) adalah
                                                            
                                                                 6 k
                                
                                                     4
                                        2
                                                                          6
                       y (x )   a 0  1  k  x   6 (  k )k  x   ( 20 k )(   )k  x  
                                                                               
                                    ! 2       ! 4              ! 6            
                                      2 k       ( 12 k )( 2   ) k   
                                                    
                                         
                                                                5
                                             3
                               a 1  x    x                 x                                   (4)
                                        ! 3            ! 5           
                              a 0 y 1 (x   1 y 2 (x )
                                    ) a
                                                     
               Kedua deret terakhir ini konvergen untuk  1 x    . 1  Karena  y 1 (x ) mengandung hanya x  berpangkat
               genap, sedangkan  y 2 (x ) mengandung hanya x  berpangkat ganjil, dan rasio  y 1 (x  / ) y 2 (x ) tidak
               konstan, maka  y 1 (x ) dan  y 2 (x )  tidak sebanding, hal ini berarti bahwa keduanya adalah solusi yang
               bebas linier.
                       Persamaan Legendre sering berupa bilangan bulat tidak negatif. Dalam hal demikian, ruas kanan
               persamaan (3) bernilai nol jika  s   , n sehingga a n  2    , 0  a n  4    , 0  a n  6    , 0  . Akibatnya, jika n
               genap maka   y  (x ) tereduksi menjadi sebuah polinom berderajat n. Jika n ganjil maka  y  (x )  tereduksi
                             1                                                                 2
               menjadi sebuah polinom berderajat n.
                       Persamaan (3) dapat  juga ditulis dalam bentuk

                                            )( 
                                       (   2 s   ) 1
                                       s
                                                                          s
                              a s                  a s  2 ,           (  n   ) 2                 (5)
                                     (  s )(  s   ) 1
                                      n
                                            n
               dan koefisien yang tidak nol dinyatakan dalam koefisien  a dari x yang berpangkat tinggi. Koefisien  a n
                                                                   n
                                                                         0
                                                                     n
               mula-mula masih sebarang. Biasanya diambil a n    1 untuk    dan
                                     2 ( n )!     . 5 . 3 . 1   .( 2n   ) 1
                              a                                        n     . 2 . 1              (6)
                               n
                                   2 n (n  ) !  2    ! n
               Untuk   ns    , 2 n   , 4   dari persamaan (5)
                         n (   ) 1       n (  1 )( 2n )!      n (   2 ) 1 n  2 ( n  1 )( 2   2 )!
                                            n
                                                                                   n
                                                                  n
                           n
                a              a                      
                  
                 n
                   2
                                                                                 n
                                                                         n
                                                                                       n
                          2 ( 2 n    ) 1  n  2 ( 2 n   2 ) 1  n (n  ) !  2  2 ( 2 n   2 ) 1  n n (  1 )!n (  1 )(   2 )!
                             2 ( n  2 )!
                         =  
                            n
                                  n
                        2 n (  1 )! (  2 )!
                        (  2 )(   ) 3           2 ( n    4 )!
                               n
                         n
                a                  a    
                  
                   4
                 n
                            2 ( 4 n   ) 3  n  2  2 n  ( ! 2 n  2 )! (  4 )!
                                                        n
   16   17   18   19   20   21   22   23   24