Page 16 - Bab 6- Solusi Deret Bagi Persamaan Diferensial
P. 16
x 2 x 4 x 6
I 0 (x ) 1
2 2 2 4 ) ! 2 ( 2 2 6 ) ! 3 ( 2
dan
I
K (x ) x 0 (x ) ) 1 ( x 2 1 1 x 4 1 1 1 x 6
ln
0
2 2 2 ) ! 1 ( 2 2 2 4 ) ! 2 ( 2 2 3 2 6 ) ! 3 ( 2
Sebagai solusi umum persamaan (27) adalah
) BK
y (x ) AI n (x n (x ) (33)
dimana A dan B adalah suatu konstanta.
RUMUS-RUMUS
1 x n
)
1. I ( x n , 1 , 0 , 2
n
n 2
!
ln x n 0
2. K (x ) )! 2 n
1
(n
n
n 2 , 1 ,
2 x
1
3. Untuk x , 0 I ( x) e , n , 1 , 0 , 2
x
n
2 x
4. Untuk x , K ( x e , n , 1 , 0 , 2
x
)
n
2 x
3.2 Reduksi Persamaan ke Persamaan Bessel
Bentuk persamaan
d dy
x a bx c y 0 (34)
dx dx
dengan a, b, dan c adalah bilangan riil, dapat ditransformasikan ke persamaan Bessel dengan
transformasi kedua variabel (dependent y dan independent x ). Karena variabel berpangkat pada
x
persamaan (34) adalah x, maka dapat dilakukan perubahan variabel , y (x ) ke ,u (t ) dengan
t
t Ax B , u x C , y dan menghitung A, B, dan C sehingga persamaan yang baru bergantung
u
)
pada (t adalah persamaan Bessel.
Misalkan t b x / 1 , u x / v , y (35)
persamaan (34) menjadi persamaan Bessel orde v,
d 2 u du
u
t 2 t (t 2 v 2 ) 0 (36)
dt 2 dt