Page 65 - AGRIBISNIS BUDIDAYA TANAMAN PANGAN Jilid 1
P. 65
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
pupuk N dianjurkan pada saat tanam t a n a m a n k e k u r a n g a n a i r .
sebanyak 1/3–1/2 takaran dan sisanya Sebaliknya, kelebihan air justru
diberikan pada saat tanaman berumur harus segera dibuang melalui
sekitar 30 hari (University of Arkansas saluran drainase. Sorgum termasuk
1998). tanaman yang toleran kekeringan,
P e n g g u n a a n p u p u k p e r l u namun pada periode tertentu
memperhatikan waktu dan cara memerlukan air dalam jumlah yang
pemberian, jenis dan takaran pupuk. cukup, yaitu pada saat tanaman
Aspek tersebut tidak dapat disamakan berdaun empat (pertumbuhan awal)
di semua lokasi, karena tanah di masing- dan periode pengisian biji sampai
masing lokasi mempunyai sifat yang biji mulai mengeras.
berbeda. Tanaman sorgum tanggap 2) Penyiangan gulma. Kompetisi
terhadap pupuk nitrogen. Takaran tanaman sorgum dengan gulma
pupuk N bergantung pada tingkat dapat menurunkan hasil dan
kesuburan tanah dan varietas yang kualitas biji, terutama pada awal
digunakan. Varietas unggul lebih musim hujan. Bahkan keberadaan
tanggap terhadap pupuk N dibanding gulma dapat menurunkan hasil
varietas lokal. Hasil pengujian di tanah sorgum secara nyata. Hasil
Aluvial Bojonegoro menunjukkan penelitian menunjukkan bahwa
bahwa takaran pupuk N optimum untuk hasil sorgum turun 10% jika
sorgum adalah 90 kg N/ha. Pada lahan penyiangan gulma tidak dilakukan
kering, penggunaan pupuk N tidak lebih sampai tanaman sorgum berdaun
dari 100 kg/ha, sedangkan pada lahan t i g a h e l a i , b a h k a n d a p a t
cukup air dapat mencapai 135 kg/ha. menurunkan hasil lebih 20% jika
Pupuk N diberikan satu kali pada umur tidak dilakukan penyiangan gulma
10 hari setelah tanam atau dua kali, 1/3 s e l a m a 2 m i n g g u p e r t a m a
takaran pada saat tanam dan 2/3 pertumbuhan. Pada pertanaman
takaran 3-4 minggu setelah tanam atau musim kemarau, kompetisi gulma
bersamaan dengan pembumbunan. menurunkan efisiensi dan hasil
Pupuk diberikan di samping tanaman sorgum. Pengendalian gulma dapat
dengan cara tugal kemudian ditutup menggunakan herbisida 2,4–D atau
untuk mengatasi kehilangan pupuk N. herbisida pratumbuh. Penyiangan
gulma umumnya bersamaan dengan
Pupuk P dapat meningkatkan hasil saat penjarangan tanaman atau
sorgum. Pada tanah Aluvial Bojonegoro, bergantung pada pertumbuhan
pemberian pupuk P sampai takaran 50 gulma. Penyiangan dapat dilakukan
kg P 2O5/ha meningkatkan hasil 20%. secara manual menggunakan sabit
Pada tanah Mediteran Madura, atau cangkul, dua kali selama
pemberian pupuk P sebanyak 60 kg pertumbuhan tanaman. Penyiangan
P2O5/ha meningkatkan hasil 56% di kedua bergantung pada keadaan
lahan tadah hujan dan 67% di lahan gulma di lapangan.
tegalan (Aneka Beti et al. 1990).
3) P e m b u m b u n a n , d i l a k u k a n
g. Pemeliharaan
bersamaan dengan pemupukan
Selama pemeliharaan tanaman kedua (3–4 minggu setelah tanam)
kegiatan yang perlu dilakukan adalah atau sebelumnya. Pembumbunan
sebagai berikut: d i l a k u k a n d e n g a n c a r a
1) Pemberian air, dilakukan jika menggemburkan tanah di sekitar
60