Page 190 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 190

Bahasa dan Kesantunan                                                179

                  sama  sekali  bukan  petunjuk  yang  pasti  akan  mengetahui
                  perbedaan-perbedaan yang ada di antara tindak-tindak ilokus itu‟.
                  Perbedaan yang lain adalah bila kita membahas verba tindak tutur,
                  kita harus membatasi diri pada verba-verba tertentu dalam bahasa-
                  bahasa tertentu.

                  Kerjasama dan ‘Muka’: Grice dan Goffman
                        Menurut  Grice,  kita  mampu  berbicara  dengan  orang  lain
                  karena  kita  mengetahui  tujuan  umum  dalam  percakapan  tersebut
                  dan tahu cara yang spesifik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
                  Agar  tindak  tutur  dilakukan  dengan  efektif,  orang  perlu  mematuhi
                  prinsip kerja sama. Prinsip kerja sama Grice berisi maksim-maksim
                  (aturan-aturan)  dalam  bertindak  tutur  agar  tindak  tutur  yang
                  dilakukan efektif dan efisien.  Maksim-maksim dalam Prinsip Kerja
                  Sama tersebut adalah.

                        a) Maksim kuantitas
                        Di  dalam  maksim  kuantitas,  seorang  penutur  diharapkan
                  dapat  memberikan  informasi  yang  cukup,  relatif  memadai,  dan
                  seinformatif  mungkin.  Tuturan  yang  tidak  mengandung    informasi
                  atau  melebihi  yang  diperlukan  oleh  mitra  tutur  dapat  dikatakan
                  melanggar prinsip kerja sama maksim kuantitas. Perhatikan tuturan
                  mahasiswa  S3  Prodi  Pendidikan  Bahasa  UNJ  kepada  rekannya
                  yang juga kuliah S3 di Prodi yang sama.
                           (1)  “Lihat, itu Prof. Emzir memasuki ruang kuliah.”
                           (2)  “Lihat, itu Prof. Emzir, dosen mata kuliah Sosiolinguistik
                           yang  menjabat  ketua  prodi  PB-S3  UNJ  memasuki  ruang
                           kuliah.”
                        Tuturan (1) merupakan tuturan yang sudah jelas dan sangat
                  informatif  isinya.  Penambahan  informasi  seperti  yang  ditunjukkan
                  pada  tuturan  (2)  justru  akan  menyebabkan  tuturan  menjadi
                  berlebihan  dan  terlalu  panjang.  Tuturan  (2)  tidak  sesuai  dengan
                  prinsip kerja sama maksim kuantitas.

                        b) Maksim kualitas
                        Maksim     kualitas    mempersyaratkan        seorang     penutur
                  diharapkan  dapat  menyampaikan  sesuatu  yang  nyata  dan  sesuai
                  fakta sebenarnya di dalam bertutur. Maksim ini berisi nasihat untuk
                  memberikan kontribusi yang benar dengan bukti-bukti tertentu. Dua
                  ajaran  maxim  ini  adalah  “Jangan  mengatakan  apa  yang  Anda
                  yakini  salah!”  dan  “Jangan  mengatakan  sesuatu  yang  buktinya
                  tidak Anda punyai!”
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195