Page 195 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 195
184 BAB 4
khusus tentang fakta itu harus dilakukan jika, entah bagaimana,
percakapan benar-benar tidak dilanjutkan untuk ditutup: 'Oh,
omong-omong; Aku baru saja ingat‟; atau „sesuatu yang lain baru
saja terpikir olehku.‟ Penutupan sebenarnya mungkin melibatkan
beberapa langkah: penutupan sebuah topik, seperti pra-penutupan,
misalnya, 'Baiklah, baiklah'; Kemungkinan pengakuan lebih lanjut
tentang sifat pertukaran, misalnya, 'Senang bertemu dengan Anda,'
'Terima kasih lagi,' atau 'Sampai jumpa lagi'; dan akhirnya sebuah
pertukaran perpisahan, misalnya, 'bye-bye.' Berikut ini adalah
contoh penutupan seperti itu:
A: So, that‟s agreed?
B: Yep, agreed.
A: Good, I knew you would.
B: Yes, no problem really.
A: Thanks for the help.
B: Don‟t mention it.
A: Okay, I‟ll be back soon.
B: Okay, then, Bye. Take care.
A: Bye.
Tanda pra-penutupan mungkin memang dianggap sebagai
sub-variasi mitigasi ungkapan yang digunakan dalam percakapan.
Ungkapan semacam itu melayani fungsi ganda menjaga
percakapan berjalan secara sistematis dan melakukannya sambil
membiarkan pembicara untuk melestarikan percakapan akan
berakhir. Misalnya, pra-permintaan ke sekretaris bentuknya
sebagai berikut:
A: Are you doing anything important right now?
B: No, not really.
A: Okay, then, can you do this letter for me? I need it in a
hurry.
Konsekuensinya, bertanya apakah dapat mengajukan
permintaan; menegosiasikan penutupan; mempertanyakan
kebenaran seseorang. Hati-hati memperlakukan hal demikian
karena hal itu meredakan keraguan kita tentang kebenaran dari
apa yang diberitahukan kepada kita. Percakapan di ruangan kelas
berbeda dengan percakapan biasa, dalam artian seorang guru bisa
dikatakan bahwa gurulah yang 'memiliki' percakapan tersebut,
sedangkan pada percakapan biasa, kepemilikan semacam itu bisa
dikatakan sebagai sesuatu yang bisa dibagi. Dikatakan percakapan
bila anda mengendalikan hal-hal seperti pemilihan topik, turn-
taking, dan bahkan permulaan sampai akhir dalam keadaan seperti
itu maka akan terjadi situasi kewalahan untuk mengelola bahan