Page 227 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 227
216 BAB 5
Beberapa taksonomi
Pembahasan mengenai istilah kekerabatan menunjukan
bahwa suatu sistem klasifikasi dalam bahasa dan masyarkat
memiliki dasar yang unik. Ini berarti bahwa bahasa itu sendiri
memiliki kelas (tingkatan) tersendiri berdasarkan vokal dan
konsonan, kata benda dan kata kerja, pernyataan dan pertanyaan,
dan lain-lain. Masyarakat juga menggunakan bahasa untuk
mengklasifikasikan atau mengkategorikan beragam aspek pada
lingkungan atau dunia di mana suatu masyarakat berada.
Sayangnya, mereka tidak selalu mengklasifikasikan hal-hal yang
dialami atau dijumpai pada lingkumgannya secara sistematis
seperti yang dilakukan para ilmuwan. Dengan kata lain masyarakat
lebih cenderung mengembangkan sendiri sistem pengklasifikasian
yang disebut sebagai taksonomi masyarakat ketimbang klasifikasi
ilmiah.
Taksonomi masyarakat merupakan cara untuk
mengklasifikasikan konsep makna tertentu agar bisa dipahami dan
masuk akal. Taksonomi yang dimaksud mencakup masalah yang
terjadi secara alami baik terhadap flora dan fauna yang ada di
dalam lingkungan masyarakat maupun hal-hal lain (Berlin, 1992).
Terdapat contoh peneltian taksonomi yang berjudul ―Klasifikasi
tumbuh-tumbuhan dalam bahasa Jawa: Sebuah kajian Linguistic
Antropologis‖, penyajian karya ilmiah ini dilakukan secara deskriptif
melalui pendekatan linguistik antropologis, yaitu kajian bahasa
dalam konteks social budaya yang luas. Penelitian ini bertujuan
untuk megetahui bagaimana penutur bahasa Jawa
mengklasifikasikan tumbuh-tumbuhan di sekitarnya sebagaimana
yang tercermin dalam bahsaa mereka dan menafsirkan pandangan
budaya yang melatar belakangi pengklasifikasian itu. Adapun
langkah pertama yang digunakan peneliti menggunakan teori Berlin
(1973) tentang prinsip-prinsip umum klasifikasi dan tata nama folk
biologi pada bahasa Jawa, lalu peneliti menginventarisasi atau
mendaftar leksikon etnobotani dalam bahasa Jawa dan mencatat
informasi yang berkaitan dengannnya, selanjutnya dianalisis pada
leksikon etnobotani. Hasil yang diperoleh adalah secara garis besar
klasifikasi tumbuh-tumbuhan dalam bahasa Jawa dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu klasifikasi taksonomi yang mengidentifikasi
tumbuhan berdasarkan karakteristik fisiknya dan klasifikasi
fungsional yang mengidentifikasi berdasarkan fungsi dan
manfaatnya. Dalam penelitian tersebut diperoleh klasifikasi
taksonomi enam kategori etnobiologi yang disusun secara hierarkis
taksonomi. Meskipun demikian, terdapat satu kategori yang tidak
terdapat dalam folk etnobiologi Berlin yaitu kategori subvarietal.

