Page 228 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 228

Pemertahanan dan Penelitian Bahasa                                   217

                        Contoh  lain  tentang  taksonomi  yang  dijelaskan  oleh  Frake
                  (1961)  menunjukan  bahwa  suku  Subanun  di  Mindanao  yang
                  terletak  di  Filipina  selatan  memiliki  begitu  banyak  istilah  terhadap
                  penyakit  kulit,  sebab  kondisi  lingkungannya  memungkinkan
                  masyarakat  melakukan  taksonomi  dengan  menjelaskan  secara
                  detil  berbagai  penyakit  kulit  di  sana.  Frake  mengatakan  bahwa
                  penyakit  yang  dijumpai  tersebut  merupakan  beragam  gejala
                  penyakit yang muncul terus menerus secara berkelanjutan namun
                  masyarakat  tidak  sanggup  mengkelompokan  sesuai  pada
                  tempatnya      berdasarkan     konsep      yang    pasti    (conceptual
                  pigeonholes).  Sehingga  diagnosis  yang  dilakukan  terhadap  orang
                  yang menderita penyakit kulit tersebut tidak berjalan secara efektif
                  walaupun  masyarakat  yang  menderita  penyakit  tersebut  sanggup
                  memberitahukan  berbagai  istilah  berdasarkan  gejala  yang  timbul
                  pada  penyakit  mereka.  Sehingga  gejala  penyakit  yang  dijelaskan
                  oleh  masyarakat  tersebut  hanya  menimbulkan  perdebatan  yang
                  sengit ketimbang solusi yang tepat saat proses diagnosa dilakukan
                  oleh  dokter.  Kasus  yang  dijumpai  oleh  masyarakat  Subanun
                  merupakan  contoh  kelemahan  mereka  di  dalam  menerapkan
                  sistem klasifikasi atau taksonomi terhadap suatu penyakit.
                        Lebih  lanjut  dikatakan  bahwa  pronomina  tersebut  memiliki
                  makna  yang  penting  di  dalam  menentukan  komunikasi,  sebab
                  pronomina  tersebut  dengan  tegas  menjelaskan  apakah  seorang
                  penutur  atau  penyimak  diikutsertakan  atau  tidak.  Di  samping  itu
                  pula  pronomina  menegaskan  apakah  yang  diacu  adalah  hanya
                  satu orang, dua orang, atau lebih dari dua orang. Di dalam bahasa
                  Indonesia juga terdapat pronomina yang menyatakan bahwa yang
                  diajak berbicara dilibatkan. Misalnya dalam kalimat: ―Ayo kita pergi‖
                  berarti yang diajak bicara juga diajak untuk ikut pergi. Namun ketika
                  mengatakan:  ―Kami  ingin  pergi‖  berarti  yang  diajak  bicara  tidak
                  diikutsertakan  untuk  pergi.  Meskipun  demikian  dalam  masyarakat
                  Sulawesi  Selatan,  kata  kita  dapat  merujuk  pada  anda  sebagai
                  bentuk  penghormatan  pembicara  pada  lawan  bicara,  dan  sama
                  sekali tidak melibatkan pembicara contoh kalimat ―Kita pergi sama
                  siapa  nanti?‖  yang  diartikan  dalam  bahasa  Indonesia  ―Anda  pergi
                  dengan siapa nanti?‖.

                  Terminologi Warna
                        Berbagai bangsa atau kebudayaan yang ada di dunia memiliki
                  beragam  konsep  ketika  menyebutkan  warna  tertentu.  Terkadang
                  ada  budaya  tertentu  yang  memiliki  beragam  variasi  warna  yang
                  jauh  lebih  kaya  di  bandingkan  dengan  budaya  lainnya.  Dampak
                  yang  ditimbulkan  dari  perbedaan  ini  adalah  bahwa  bahasa  yang
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233