Page 26 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 26
Masyarakat Bahasa dan Pengajaran Bahasa 15
dunia, kita pasti harus mengakui bahwa bahasa inggris juga
diucapkan dalam berbagai cara, di masyarakat bahasa hampir
seluruhnya terisolasi dari satu dengan yang lainnya, misalnya, di
Afrika Selatan, di Selandia Baru, dan di antara ekspatriat di Cina,
bahkan di Indonesia. Selain itu, jika masyarakat bahasa
didefinisikan semata-mata berdasarkan karakteristik linguistik, kita
harus mengakui lingkaran yang melekat dari setiap definisi tersebut
dalam bahasa itu sendiri dalam kepemilikan komunal. Penutur tidak
boleh menggunakan karakteristik linguistik untuk mencapai
identitas kelompoknya dan diferensiasi kelompok pembicara lain,
tapi mereka harus menggunakan karakteristik yang lain seperti
karakteristik sosial, budaya, politik, dan etnis, untuk beberapa
nama karakteristik itu.
Norma bersama
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan
sebuah masyarakat bahasa sering diambil dalam kaitannya dengan
hubungan sosial dan bahasa, bahwa penutur dalam sebuah
komunitas mengunakan perilaku linguistik dalam masyarakat itu,
yaitu bahwa mereka mengamati norma-norma tata bahasa. Labov
(1972) mendefenisikan masyarakat bahasa yang ditandai oleh
adanya penggunaan elemen bahasa seperti norma bersama;
norma-norma yang mungkin diamati pada jenis yang jelas dari
perilaku evaluatif, dan dengan keseragaman pola variasi abstrak
yang invarian dalam hal tingkat penggunaan tertentu.
Definisi ini tentu menggeser penekanan tentang bagaimana
anggota masyarakat bahasa memaknai makna sosial yang sama
dengan cara-cara tertentu ketika berbicara. Milroy telah
menunjukkan beberapa konsekuensi dari pandangan seperti itu:
bahwa semua warga New York selalu berkomunikasi dari status
yang tertinggi ke status yang terendah yang diumpamakan sebagai
anggota masyarakat yang menyampaikan sesuatu secara pribadi
saat berbicara, hal ini desebabkan oleh karena mereka setuju
dengan bunyi vokal [r] yang bergengsi (Milroy, 1987). Mereka juga
setuju pada nilai sosial dari sejumlah besar elemen linguistik
lainnya. Penutur bahasa Inggris di bagian selatan bisa jadi bukan
termasuk dalam masyarakat bahasa yang sama di kota New York,
karena mereka tidak menunjukkan makna sosial yang sama,
misalnya, (r): sebaliknya, aksen yang dianggap berprestise tertinggi
di Selatan Inggris (RP) adalah aksen non-rhotic; jika sebuah kata
yang berakhir dengan huruf "r" yang diikuti oleh sebuah kata yang
diawali dengan huruf vokal, maka bunyi / r / diucapkan — (panjang)
seperti dalam water ice. Fenomena ini disebut sebagai linking R.