Page 31 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 31
20 BAB 2
kurangnya pendidikan, atau karakteristik pribadi, seperti
kemalasan. Cara lain untuk berbicara terkait dengan keinginan dan
asumsi kelompok sosial bahwa setiap orang harus memiliki
keinginan untuk berbicara dalam cara-cara tertentu. Lippi-Green
(2012), mengatakan bahwa meskipun kritik dari AAVE sering dibuat
atas dasar linguistik yang rendah diri, tetapi analisis linguistik
menunjukkan bahwa AAVE adalah bahasa yang aturannya
sistematis dan diatur sesuai dengan tiap ketukan irama dan
dianggap sebagai varietas lain dari bahasa Inggris. Apa yang
mengganggu penutur standar bahasa Inggris adalah bahwa
mereka merasa bahwa dengan terus menggunakan AAVE maka
sering dianggap sebagai kaum White - nilai kelas menengah.
Persepsi dialektologi
Preston (1999) dalam penelitianya memberikan peta kepada
beberapa orang Amerika dan meminta mereka pertama-pertama
yang menarik ranah dialek kemudian label untuk dialek dan
kemudian diminta untuk menggambarkannya, baik dari segi
kebenaran maupun ketertarikannya. Apa yang muncul dari
penelitian tersebut adalah suatu pemahaman tentang sikap orang
terhadap cara bicara yang terkait dengan daerah tertentu. Dia juga
mengungkapkan stereotip tentang orang-orang yang tinggal di
daerah tersebut. Di antara berbagai temuan menarik dalam studi itu
kita melihat bahwa para penutur mungkin tidak menilai dialek
mereka sendiri yang sangat buruk, kadang-kadang dinilai sebagai
sesuatu yang sangat menarik tetapi kurang benar, atau sebaliknya.
Misalnya, temuan Preston menunjukkan bahwa responden dari
Michigan konsisten untuk dinilai dialeknya sebagai sesuatu yang
benar, dan mengabadikan stereotip orang bagian Selatan dalam
hal berbicara salah dalam bahasa Inggris. Namun, orang-orang
Michigan bagian Selatan sering dinilai bahwa cara mereka
berbicara berkesan menyenangkan dan ramah.
Salah satu temuan yang menarik dalam beberapa penelitian
terbaru dalam bidang dialektologi perseptual adalah bahwa
perbedaan regional sering terkait dengan ide-ide tentang kelompok
sosial lainnya. Misalnya, Bucholtz (1999) menemukan bahwa
meskipun California selatan / California utara dianggap terkemuka
bagi sebagian besar responden, dan stereotip tentang bahasa
Inggris yang digunakan di wilayah ini berlimpah, namun sering juga
faktor lain muncul sebagai sesuatu yang dianggap signifikan.
Misalnya, Penutur dari Spanyol (kebanyakan disebut sebagai
‗Meksiko‘) yang sering dikaitkan dengan Los Angeles dan San
Diego, dan penutur dari Cina dikaitkan dengan wilayah Bay. Ada