Page 29 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 29

18                                                                 BAB 2

               pada atribut fisik kewanitaan, dapat dibawa ke garis depan dalam
               suatu  interaksi  (misalnya,  dalam  sebuah  diskusi  tentang
               mammogram).  Tetapi  pada  situasi  lain,  identitas  ini  dapat
               ditetapkan  lebih  lanjut  berkenaan  dengan  identitas  professional
               (misalnya,  saat  turut  berpartisipasi  dalam  mentoring  organisasi
               perempuan  di  tempat  kerja).  Dalam  interaksi  online,  identitas
               gender  orang  yang  sama  ini  mungkin  benar-benar  tidak  relevan
               dan tidak diketahui oleh peserta lain dalam sebuah dialog.
                     Istilah  ‗identitas‘  lebih  digunakan  untuk  menggambarkan
               hubungan sosial daripada fenomena psikologis: identitas bukanlah
               sumber  tetapi  hasil  dari  praktik  linguistik.  Kemudian  Brubaker  &
               Cooper (2000)  mencatat  bahwa identitas digunakan untuk hal-hal
               yang  kontradiktif,  baik  yang  berdasarkan  pada  ‗kesamaan‘  dalam
               anggota  kelompok  maupun  pada  aspek  taat  dan  dasar  dari  diri
               seseorang.       Dalam       pandangan       konstruksionis      sosial,
               bagaimanapun,  istilah  identitas  digunakan  secara  interaktif  bagi
               pengembangan  diri  yang  terfragmentasi  dan  berfluktuasi.  Hal  ini
               juga  digunakan  untuk  membahas  identifikasi  penutur  dari  semua
               jenis  kategori  sosial,  tidak  hanya  termasuk  kategori  sosial  abadi
               seperti  ‗ras‘  tetapi  juga  peran  situasional  seperti  ‗guru‘  dan  sikap
               interaksional  kesamaan  dan  perbedaan.  Semua  ini  mungkin
               relevan  untuk  bagaimana  penutur  mendefinisikan  masyarakat
               bahasa,  praktik  komunitas,  dan  jaringan  sosial.  Jadi,  sebagai
               contoh,  seorang  guru  Afrika  Amerika  di  sekolah  yang  mayoritas
               berkulit putih mungkin melihat dirinya dengan guru di SD yang lain
               sebagai anggota dari praktik komunitas tempat dia  bekerja, tetapi
               juga  dapat  membangun  identitas  dirinya  sebagai  sesuatu  yang
               berbeda dari rekan-rekannya itu dalam suatu diskusi tentang ras.
                     Sebuah aspek dari pembelajaran bahasa dan kelompok sosial
               adalah  bagaimana  bahasa  itu  dievaluasi  sehinga  bisa  memiliki
               sedikit hubungannya dengan fitur linguistik dan hubungan dengan
               status sosial dari kelompok yang sesuai dengan mereka. keyakinan
               tentang  suatu  kelompok  bahasa  juga  mempengaruhi  bagaimana
               penutur  menggunakan  fitur  dan  varietas  bahasa  tertentu  dan
               dengan  demikian,  pemahaman  kita  tentang  kelompok-kelompok
               sosial dan bahasa menjadi sentral.
                     Banyak orang memegang keyakinan yang kuat pada berbagai
               isu  yang  berkaitan  dengan  bahasa  dan  cukup  bersedia  untuk
               menawarkan  penilaian  mereka  tentang  masalah  ini.  Mereka
               percaya pada hal-hal seperti bahasa tertentu yang kekurangan tata
               bahasa,  bahwa  kita  dapat  berbicara  bahasa  Inggris  walaupun
               tanpa  aksen,  bahwa  bahasa  Prancis  lebih  logis  daripada  bahasa
               Inggris,  bahwa  orang  tua  mengajar  anak-anak  mereka  untuk
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34