Page 34 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 34
Masyarakat Bahasa dan Pengajaran Bahasa 23
mereka bersekolah bersama, menikah atau menikahi saudaranya,
mereka bekerja bersama-sama, maka situasi ini disebut sebagai
Dense Multiplex Network (DMN). Jenis jaringan sedemikian
memiliki jalinan yang lebih kuat dari dua jenis Networks
sebelumnya.
Sehubungan dengan Ragam Bahasa, jenis-jenis jaringan
tersebut turut mempengaruhi bagaimana ragam bahasa tersebut
terbentuk. Hal ini tentu tidak terlepas dari pengaruh dari jejaring
sosial yang dibentuk oleh suatu kelompok atau komunitas. Perlu
untuk dipahami bahwa ragam bahasa lebih mengacu pada speech,
bukannya language secara umum dan konseptual. Maksudnya
bahwa ragam bahasa merujuk pada bagaimana suatu bahasa
diujarkan atau digunakan dalam suatu interaksi sosial dan konteks
yang ada yang membutuhkan indeksasi dan interpretasi dalam
memaknai konteks sosial, sedangkan language lebih merujuk pada
kode atau bahasa apa yang digunakan oleh seseorang dalam
memknai dunia di sekitarnya tanpa berfokus pada ragam dan gaya
bahasa. Oleh karenanya, ragam bahasa selalu mengacu pada
istilah speech community bukan language community.
Konsep tentang DN dan MN serta DMN digunakan oleh para
pakar Sosiolinguistik sebagai pendekatan dalam menaganalisa
ragam dan gaya bahasa yang terbentuk sebagai akibat dari
interaksi sosial dimana individu dapat berbagi bahasa dan sikap
(attitude) berdasarkan komunitas mereka (intersecting language).
Dengan keadaan dimana perbedaan antara speech community dan
language community maka Silverstein (2014) menggunakan istilah
Superdiversity (keanekaragaman yang super). Dia mengajukan
sebuah pertanyaan bahwa apakah ragam dan gaya bahasa yang
terjadi sebagai akibat dari intersecting language tersebut
merupakan kondisi tambahan (incremental condition) ataukah
sebuah kondisi transformatif (transformative condition). Berikutnya,
sehubungan dengan sifatnya, jaringan sosial dapat dilihat dari dua
jenis yang akan dipaparkan dalam sub-topik berikutnya.
Opened dan Closed Network
Munculnya beberapa media sosial dapat menjadi indikator
bahwa suatu komunitas memerlukan suatu hubungan yang
membentuk jejaring dalam upaya menjaga dan merawat hubungan
yang dibangun. Menurut sifatnya, jaringan yang dibentuk oleh
komunitas dapat dibagi menjadi Opened Network (jaringan terbuka-
ON); suatu jaringan yang menyediakan akses terbuka bagi para
penggunanya (misalnya blog-blog atau portal website yang dapat
dikases oleh pengunjung secara bebas) dengan karakteristik