Page 286 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 286
Pemertahanan dan Penelitian Bahasa 275
tindakan / perilaku, bahasa, respon atau reaksi selalu didasarkan
pada apa yang telah diterima sebagai akal sehat dalam masyarakat
(akal sehat). Istilah etnometodologi menjadi populer pada tahun
1960 hingga 1970-an dan sekarang semakin diterima secara luas
sebagai metode ilmiah. Para peneliti dari sekolah ini mulai
menunjukkan praktik-praktik penafsiran untuk membuktikan bahwa
objektivitas dunia dicapai dan dikelola secara lokal dengan
mengacu pada sumber daya sosial (budaya dan sosial) yang luas
yang menghubungkan apa yang disebut Garfinkel sebagai 'seni'
dengan struktur penafsiran yang mapan. Garfinkel sendiri adalah
dosen di UCLA di Pantai Barat. Setelah Grafinkel muncul beberapa
ahli yang mengembangkan studi etnometodologi termasuk Jack
Douglas, Egon Bittner, Aaron Cicourel, Roy Turner, Don
Zimmerman dan D. Lawrence Wieder.
Dalam prakteknya, etnometodologi Grafinkel menekankan
kekuatan atau pendengaran dan eksperimen melalui simulasi.
Observasi atau pendengaran digunakan oleh Grafinkel saat
melakukan penelitian di toko. Sementara itu, Jack Douglas
menggunakan etnometodologi untuk menyelidiki proses (Bogdan,
1982)yang digunakan oleh koroner (karyawan yang memeriksa
penyebab kematian seseorang untuk menentukan kematian
sebagai akibat dari bunuh diri. Douglas mencatat bahwa untuk
menentukan ini, koroner harus menggunakan akal sehat yang apa
yang diketahui oleh semua orang tentang alasan bunuh diri
sebagai dasar untuk menentukan elemen yang disengaja (Furchan,
1992). Etnometodologi tidak diartikan sebagai metode yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, tetapi lebih
difokuskan pada bagaimana memilih subjek yang akan diperiksa.
Ini seperti yang dijelaskan oleh Harold Garfinkel, bahwa istilah
etnometodologi ditemui ketika ia mempelajari arsip lintas budaya di
Yale yang mengandung kata-kata seperti ethnobotany,
ethnophysics, ethnomusic, dan ethnoastronomy. Itu berarti
bagaimana warga kelompok tertentu (biasanya kelompok suku
yang ditemukan di arsip Yale) memahami, menggunakan, dan
mengatur aspek lingkungan mereka. Dalam hal etnobotani, subjek
atau subjek penelitian adalah tumbuhan.
Jadi, etnometodologi berarti studi tentang bagaimana individu
menciptakan dan memahami kehidupan sehari-hari mereka, cara
mereka menyelesaikan pekerjaan dalam kehidupan setiap hari.
Garfinkel sendiri mendefinisikan etnometodologi sebagai
penyelidikan frasa indeksikal dan tindakan praktis lainnya sebagai
solusi terpadu yang sedang dilakukan dari praktik kehidupan
sehari-hari yang terorganisir. Etnometodologi bekerja sesuai

