Page 289 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 289
278 BAB 5
a) percakapan merupakan fondasi dari bentuk bentuk hubungan
antar personal,
b) bentuk interaksi yang paling mudah meresap, dan
c) ercakapan terdiri dari matriks prosedur dan praktik komunikasi
yang paling terorganisasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bahasa tidak
semata-mata didasarkan atas prinsip well-formed dalam sintaksis,
melainkan atas dasar kepentingan agar komunikasi tetap dapat
berjalan sehingga dalam etnometodologi bahasa diguakan oleh
masyarakat tutur sebagai cara para peserta interaksi saling
memahami apa yang mereka ujarkan. Dalam perkembangannya,
focus kajianetnometodologi beragam perilaku kehidupan sehari-
hari, oleh karena itu muncul banyak jenis kajian lanjutan sesuai
dengan disiplin ilmu itu sendiri. Ritzer (1996) menggambarkan
sejumlah variasi kerja etnometodologi.
1) Studi etnometodologi berlatar belakang analisis institutional
(studies of institutional setting). Studi etnometodologi yang
pertama kali dilakukan terjadi dalam setting ‗sambil lalu‘ dan
non-institutional, seperti di rumah. Kemudian,
studi etnometodologi berkembang untuk mempelajari praktik-
praktik keseharian dalam setting institutional yang lebih luas,
seperti di pengadilan, klinik medis dan kantor polisi. Tujuan
studi semacam ini untuk memahami cara masyarakat dalam
setting tersebut melakukan tugas-tugas resminya dalam
proses pembentukan institusi; dan
2) Studi etnometodologi menaruh perhatian pada analisis
percakapan (conversation analysis), dengan tujuan untuk
memahami secara detail struktur fundamental dari interaksi
percakapan. (Ritzer, 1996, hal. 11) merangkum dasar-dasar
analisis percakapan ke dalam lima premis, yaitu:
a) Analisis percakapan merupakan kumpulan yang ahrus
dianalisa dengan detil yang melibatkan semua bentuk
momunikasi baik gerak ataupun gaya bicara sehingga
benar-benar menggambarkan realita proses komunikasi
yang ada,
b) Detail percakapan harus dianggap sebagai suatu prestasi.
Yang aspek aspek tersebut diatur oleh peneliti itu sendiri
berdasarkan metode yang dia pegang,
c) Interaksi dan percakapan memiliki sifat yang stabil dan
teratur,
d) Landasan fundamental sebuah komunikasi diatur secara
berurutan, dan

