Page 83 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 83

72                                                                 BAB 3

               yang  termasuk  dalam  kajian  ini  adalah  kajian-kajian  empiris
               penggunaan  bahasa  dalam  konteks  sosial  dan  terkait  minat  para
               pakar  bahasa.  Kategori  yang  ketiga  adalah  kategori  keperluan
               praktis, dalam kategori ini ilmu lain dapat dimasukkan ke sub-sub
               kajian  seperti:  anthropological,  linguistics,  geolinguistics,  social
               psychology of language, dan sebagainya (Trudgrill, 1978).
                      Fishman  dalam  mengkaji  masalah  ini  menggunakan  judul
               Sosiolinguistik  (1970),  kemudian  menggantinya  dengan  sosiologi
               bahasa, Sociology of Language (1972). Artikel yang ditulis Fishman
               memang  membahas  Sosiolinguistik  di  bawah  judul  Sosiologi
               Bahasa. Dikatakannya bahwa ”ilmu ini meneliti interaksi antara dua
               aspek  tingkah  laku  manusia;  penggunaan  bahasa  dan  organisasi
               tingkah  laku  sosial.”  Fishman  mengatakan  bahwa  kajian
               Sosiolinguistik  lebih  bersifat  kualitatif,  sedangkan  kajian  sosiologi
               bahasa  bersifat  kuantitatif.  Jadi  Sosiolinguistik  lebih  berhubungan
               dengan  perincian  penggunaan  bahasa  yang  sebenarnya,  seperti
               deskripsi  pola-pola  pemakaian  bahasa/dialek  dalam  budaya
               tertentu,  pilihan  pemakaian  bahasa/dialek  tertentu  yang  dilakukan
               penutur, topik, dan latar pembicaraan, sedangkan sosiologi bahasa
               lebih  berhubungan  dengan  faktor-faktor  sosial,  yang  saling
               bertimbal-balik dengan bahasa/dialek.

               Pendekatan Penelitian Sosiolinguistik
                     Sosiolinguistik menjelaskan bagaimana menggunakan bahasa
               itu dalam aspek atau segi sosial tertentu, seperti dirumuskan oleh
               Fishman  bahwa  yang  dipersoalkan  dalam  Sosiolinguistik  adalah,
               ”who  speak,  what  language,  to  whom,  when,  and  to  what  end.”
               Dengan      demikian,     pendekatan      Sosiolinguistik   merupakan
               pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis paling tidak
               empat elemen penting dari peristiwa komunikasi sosial, yaitu: pihak
               pembicara (speaker), topik bahasan atau bahasa  yang digunakan
               (what), mitra bicara (hearer), waktu berbicara (when), dan tempat
               (where).  Keempat  elemen  ini  akan  mempengaruhi  „bahasa‟  atau
               pemilihan kata/kode dan cara penyampaiannya.
                     Sosiolinguistik sebagai bidang interdisipliner tentunya metode
               sosiologi  dan  metode  linguistik  dapat  diterapkan  dalam  mengkaji
               bahasa dalam masyarakat. Metode linguistik dalam Sosiolinguistik
               digunakan  untuk  memerikan  atau  mendeskripsikan  bentuk-bentuk
               bahasa  beserta  unsur-unsurnya.  Bentuk  dan  unsur  bahasa
               diperikan     menggunakan         metode      analisis linguistik   dan
               digambarkan  dengan  tanda-tanda  fonetik  atau  fonemik.  Objek
               kajian Sosiolinguistik dapat diteliti berdasarkan pada tiga langkah,
               yaitu penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil  analisis.
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88