Page 85 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 85
74 BAB 3
Penelitian Sosiolinguistik berbasis data lapangan yang dapat
dipercaya (bukti), terfokus, dan cukup serta didukung dengan teori
ilmiah dalam mempertanyakan mencari jawaban atas pertanyaan
tersebut. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki pertanyaan-
pcrtanyaan yang baik secara metodologis dan bidang
Sosiolinguistik serta mengumpulkan data-data yang benar yang
mengarah kepada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan Sosiolinguistik dapat merupakan kajian
korelasional, kajian pengaruh, kajian mikrolinguistik, kajian
makrolinguistik, dan sebagainya. Melengkapi asumsi-asumsi dalam
penelitian Sosiolinguistik Bell mengungkapan delapan prinsip yang
dapat digunakan untuk menjawab asumsi-asumsi tersebut.
1. Prinsip kumulatif
Berarti semakin banyak rnemiliki pengetahuan mengenai
bahasa semakin besar kemungkinan memperoleh temuan tentang
bahasa, dan tidak mengejutkan jika penelitian mengenai
pengetahuan baru akan rnembawa kepada bidang-bidang kajian
baru dan bidang-bidang yang sudah digeluti oleh para peneliti
bidang lain.
2. Prinsip keseragaman
Prinsip-prinsip lingusitik yang diamati dan berlangsung di
sekitar pengamat sama dengan proses-proses linguistik yang
terjadi pada masa lampau, sehingga tidak ada pemisah yang jelas
antara kajian sinkronis dan diakronis.
3. Prinsip konvergensi
Nilai data baru yang digunakan untuk mengkonfirmasi atau
menginterpretasi temuan sebelumnya proposional terhadap
perbedaan-perbedaan cara pengumpulan data baru; yang secara
khusus dapat digunakan adalah data linguistik yang dikumpulkan
dengan prosedur-prosedur yang diperlukan di bidang-bidang kajian
lain.
4. Prinsip Pengalihan Subordinat
Ketika penutur varietas bahasa non standar (subordinat)
ditanya langsung mengenai varietasnya, tanggapannya akan
beralih secara tidak teratur mengarah kepada atau menjaug dari
varietas standarnya (superordinat) sehingga memungkinkan
peneliti mengumpulkan bukti berharga terkait perkara tersebut
seperti varietas, norma, dan perubahan.
5. Prinsip Pengalihan Gaya
Tidak ada bahasa yang para penuturnya hanya memiliki satu
gaya, karena setiap insan mengendalikan dan menggunakan satu
varietas gaya kebahasaan dan tidak ada seorang pun berbicara