Page 89 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 89
78 BAB 3
VARIASI REGIONAL DAN VARIASI SOSIAL
(Sarmadan, Jumadil, 2016)
Pembahasan Sosiolinguistik, tentu tidak terlepas dari salah
satu ahlinya, yakni William Labov. Bagi Labov (1972),
Sosiolinguistik bukanlah sebuah pendekatan yang hanya
digunakan untuk menunjukkan adanya korelasi antara faktor-faktor
sosial dengan penggunaan bahasa, melainkan juga untuk
menunjukkan bagaimana perubahan bahasa menyebar di dalam
masyarakat. Bahasa yang berlaku di dalam masyarakat cukup
bervariasi. Memperhatikan kenyatan itu, variasi bahasa dibagi
menjadi dua kategori, yakni variasi sesuai dengan pengguna dan
variasi menurut penggunaan (Halliday, dkk. dalam Maclagan,
2005). Sejak terobosan penelitian Labov di tahun 1960-an, studi
Sosiolinguistik telah cukup didokumentasikan oleh efek faktor
sosial pada bahasa kelompok pembicara yang berbeda dalam
masyarakat tutur, dan pentingnya interaksi antara variasi bahasa
dan perubahan bahasa. Mengingat tradisi Sosiolinguistik secara
keseluruhan, dominan studi yang berkaitan dengan variasi regional
dan variasi karena perbedaan kelas sosial dan gender (Andersen,
2001).
Telah dibahas sebelumnya, bahwa bahasa bervariasi dalam
banyak cara. Pada kesempatan ini, salah satu cara untuk melihat
variasi bahasa yakni ketika penutur bahasa tertentu kadang-
kadang berbicara dengan dialek berbeda pada bahasa tersebut.
Dialek regional menandai penduduk suatu daerah dengan daerah
lain, sementara dialek sosial mengacu pada penggunaan bahasa
yang dikaitkan dengan kelas sosial atau kelompok tertentu,
menandai kelas atau kelompok dari kelas atau kelompok lain.
Menurut Coulmas dalam Watt (2007), semua bahasa manusia,
ketika berbicara kita dapat menemukan contoh kasus di mana
pembicara memiliki beberapa cara untuk mengatakan hal yang
sama. Beberapa variasi disengaja dan sementara yang lain timbul
dari keterbatasan mekanik organ bicara, dan mungkin tidak
sepenuhnya di bawah kendali pembicara. Variasi lainnya lebih
sistematis merupakan pilihan pembicara, baik sadar atau tidak
sadar.
Umumnya, ahli bahasa lebih peduli dengan variasi bahasa
sosial dibandingkan dengan variasi regional. Namun, jika hendak
diperoleh pemahaman tentang prosedur yang digunakan dalam
studi variasi sosial, harus dilihat dialektologi daerah. Sebab, studi