Page 98 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 98
Variasi Bahasa 87
bobot tersebut dalam perhitungan data, bukan hanya satu dan nol
yang bisa kita gunakan dalam kasus (ng): [ŋ] atau [n], dimana [ŋ] =
1 dan [n] = 0.
Ahli bahasa yang telah mempelajari variasi dalam cara ini
telah menggunakan sejumlah variabel linguistik. Variabel (ng) telah
banyak digunakan. Jadi memiliki variabel (r). Lainnya adalah
variabel (h) dalam kata-kata seperti house „rumah‟ dan hospital
„rumah sakit‟, yaitu (h) : [h] atau Ø; variabel (t) dalam bet „bertaruh‟
dan better „lebih baik‟, yaitu (t) : [t] atau; [?] yang variabel (th) dan
(dh) dalam thin „tipis‟ dan they „mereka‟, yaitu (th) : [θ] atau [t] dan
(dh) : [¨] atau [d]; variabel (l) dalam bahasa Prancis il, yaitu (l) : [l]
atau Ø; dan variabel konsonan seperti akhir (t) dan (d) dalam kata-
kata seperti test „tes‟ dan told „mengatakan‟, yaitu , kehadiran
mereka atau tidak adanya. Variabel vokal yang digunakan memiliki
vokal (e) dalam kata-kata seperti pen „pena‟ dan men „laki-laki‟;
vokal (o) pada dog „anjing‟, caught „tertangkap‟, dan coffee „kopi‟;
vokal (e) dalam beg; vokal (a ) pada back „belakang‟, bag „tas‟, bad
„buruk‟, dan half „setengah‟; dan vokal (u) pada pull „tarik‟.
Studi variasi menggunakan variabel linguistik semata-mata
tidak terbatas fonologi. Para peneliti telah melihat (s) dari orang
ketiga tunggal, seperti dalam he talks „ia berbicara‟, yaitu kehadiran
atau tidak adanya (s). Terjadinya atau tidak terjadinya be (dan
berbagai bentuk infleksi) dalam kalimat seperti He‟s happy „Dia
senang‟, He be happy „Dia bahagia‟, dan He happy „Dia bahagia‟.
Berbagai aspek fenomena negasi dalam bahasa Inggris, misalnya:
He don‟t mean no harm to nobody „Dia tidak berarti tidak merugikan
untuk tidak ada; dan klausa relatif bahasa Inggris, seperti dalam
kalimat She is the girl who (m) I praised „Dia adalah gadis yang aku
puja‟; She is the girl that I praised „Dia adalah gadis bahwa saya
puja‟; dan She is the girl I praised „Dia adalah gadis yang saya
puji‟.
Penegasan tentang penggunaan variabel linguistik, telah
terungkap dalam studi bahasa remaja, variabel Sosiolinguistik yang
telah dianalisis yakni terdiri atas domain fonetik/fonologi, morfologi,
dan sintaksis. Selain itu, investigasi sebelumnya telah sering
berkaitan dengan variasi leksikal, termasuk pentingnya bahasa
slang dalam bahasa remaja (Andersen, 2001). Dari paparan
tersebut, maka variabel linguistik dapat berupa data fonologi, data
morfologi, data sintaksis, dan data wacana. Untuk melihat
bagaimana peneliti memilih variabel, kita dapat melihat secara
singkat tiga studi. Labov (1966) memilih lima variabel fonologi:
variabel the (th), konsonan awal dalam kata-kata seperti thin „tipis‟
dan three „tiga‟; variabel the (dh), konsonan awal dalam kata-kata