Page 95 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 95
84 BAB 3
belakang budaya, usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan, dan loyalitas
kelompok. Kemudian, model perubahan dan diferensiasi bahasa
yang sangat statis dan harus diperkuat, bukannya
mempertanyakan jenis data yang dipilih untuk analisis. Pembicara
dari berbagai daerah tentunya berinteraksi dengan satu sama lain;
batas dialek tidak jelas lagi; dan perubahan dapat dikatakan 'biasa'.
Selain itu, varietas bahasa lisan dalam pertemuan orang-orang di
kota mempengaruhi apa yang terjadi dengan varietas bahasa yang
lain. Pembahasan sejarah Inggris, Prancis, atau Italia dengan
mengabaikan pengaruh dari London, Paris, atau Florence akan
tampak seperti mencoba untuk menghasilkan Hamlet tanpa
pangeran.
Ahli bahasa telah lama menyadari variasi dalam berbahasa:
individu yang berbicara dengan satu cara pada suatu kesempatan
dan dengan cara lain pada kesempatan lain, dan jenis variasi ini
dapat dilihat terjadi dalam bahkan kelompok yang paling lokal.
Variasi tersebut sering dianggap berasal dari campuran dialek,
yaitu keberadaan dalam satu wilayah terhadap dua atau lebih
dialek yang memungkinkan pembicara menggunakan secara
bergantian. Sebuah penjelasan alternatif variasi bebas, yaitu variasi
random 'signifikan' tidaklah penting. Namun, tidak seorang pun
pernah menyusun teori yang cocok untuk menjelaskan secara baik
sehubungan dengan campuran dialek atau variasi bebas, apalagi
setelah adanya analisis yang mengungkapkan bahwa linguistik
yang kompleks dan faktor sosial menjelaskan banyak variasi.
Pengkajian variasi bahasa terus dilakukan melalui analisis
sejumlah besar data linguistik. Salah satunya adalah Karya
Kretzschmar & Schneider (1996) di dalam Atlas Linguistik Negara-
Negara Atlantik Tengah dan Selatan (LAMSAS). Mereka
menunjukkan bagaimana penggunaan metode kuantitatif untuk
menunjukkan kemungkinan terjadinya kata atau bunyi tertentu
dalam daerah tertentu. Jenis pemetaan ini jelas menggambarkan
bahwa ketika kita menyebut dialek A dan dialek B maka kita
berhadapan dengan konsep yang agak kabur. Namun, hal itu
mungkin kita memiliki pemahaman tentang 'pembicara yang ideal'
atau 'batas dialek' dalam kepala kita ketika bahasa digunakan.
Dalam pendekatan lain, berfokus pada bagaimana dialek tertentu
muncul, Lane menggunakan variasi ekonomi, demografi, dan data
sosial dari 3.797 warga Thyborøn, Denmark pada tahun 1890-
1996, dan Lane mengungkapkan bagaimana dialek lokal yang
menyebabkan pembentukan dialek baru sebagai dampak dari
migrasi; sebuah sistem baru yang terbentuk dari sistem kontak dan
inovasi yang diindeks oleh masyarakat bahasa di lokal baru.