Page 96 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 96
Variasi Bahasa 85
Dialek geografi tidak mengangkat sejumlah masalah
kebahasaan, hal itu menjadi keprihatinan bagi ahli bahasa. Salah
satunya adalah jenis variasi yang teramati pada sampel melalui
pengumpulan, analisis, dan penanganan data yang relevan. Hal
yang harus diperhatikan pula yakni tentang implikasi hasil
penelitian untuk hal-hal teoritis mengenai sifat bahasa, variasi
bahasa, pembelajaran bahasa, kemampuan penggunaan bahasa,
dan proses yang terlibat dalam perubahan linguistik. Hal ini
mengarahkan pembahasan selanjutnya pada variasi sosial dalam
bahasa. Secara konseptual alat utama untuk penyelidikan variasi
tersebut yakni 'variabel linguistik."
Variabel bahasa
Penyelidikan dialek sosial memerlukan pengembangan teknik
yang berbeda dari yang digunakan dalam dialek geografi. Labov
sebagai perintis bidang Sosiolinguistik bersama dengan ahli
Sosiolinguistik lainnya, telah berusaha menggambarkan bagaimana
bahasa bervariasi di setiap masyarakat. Variasi tidak hanya untuk
teori linguistik tetapi juga kadang-kadang untuk pelaksanaan
kehidupan sehari-hari, sehingga pendidik harus melihat variasi
linguistik. Peneliti menaruh perhatian serius terhadap hipotesis,
sampling, statistik pengujian data, menarik kesimpulan. Terkait
dengan kesimpulan harus dilihat sifat yang melekat pada bahasa,
proses akuisisi bahasa, perubahan bahasa, dan fungsi variasi
sosial. Konsep yang paling utama dalam analisis variasi adalah
variabel linguistik. Labov mengatakan variabel linguistik harus
memiliki 'frekuensi tinggi, memiliki kekebalan tertentu dari
penindasan sadar . . . [menjadi] terpisahkan unit struktur yang lebih
besar, dan . . . dihitung dengan mudah pada skala linear'. Selain
itu, variabel linguistik diperlukan untuk menjadi 'sangat bertingkat'
dan memiliki 'distribusi asimetris atas berbagai tingkat usia atau
strata masyarakat. Secara sederhana, Labov & Sankoff dalam
Tagliamonte (2006) mendefinisikan variabel linguistik sebagai 'dua
cara atau lebih untuk mengatakan sesuatu'.
Kontribusi terbesar dalam pengembangan penggunaan
'variabel linguistik,' sebagai alat konseptual dasar yang diperlukan
untuk melakukan analisis bahasa (Wolfram, 1991). Pembahasan
variasi telah lama menarik perhatian ahli bahasa, namun
penggunaan variabel linguistik telah menambahkan dimensi baru
penyelidikan linguistik. Meskipun tidak semua ahli bahasa
menemukan konsep berguna dalam pekerjaan mereka, sebagian
besar kritikus mengacu pada teori ketika mereka berbicara tentang