Page 150 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 150
140 BAB 4
sistematika penyajian, keruntutan penyajian, dan keseimbangan antarbab; (2)
penyajian pembelajaran yang meliputi: berpusat pada siswa,
mengembangkan keterampilan proses, dan memerhatikan aspek keselamatan
kerja; (3) kelengkapan penyajian, meliputi: bagian pendahulu, bagian isi, dan
bagian penyudah.
Penilaian kelayakan bahasa dan keterbacaan, adapun ini indikator yang
harus diperhatikan dalam penilaian kelayakan bahasa. (1) kesesuaian dengan
tingkat perkembangan siswa, meliputi: kesesuaian dengan tingkat
pemahaman intelektual dan sosial emosional. (2) Kekomunikatifan, meliputi:
keterbacaan pesan dan ketepatan kaidah bahasa; (3) Keruntutan dan
keterpaduan alur pikir, meliputi: keruntutan dan keterpaduan. antarbab dan
antarparagraf. Selanjutnya, penilaian kelayakan kegrafikan, terdapat tiga
indikator dalam penilaian kelayakan kegrafikan, yaitu (1)ukuran buku,
menurut standar ISO adalah A4 (210 x 297 mm), A5 (148 x 210 mm), dan B5
(176 x 250 mm); desain kulit buku, meliputi: tata letak, tipografi kulit buku,
dan penggunaan huruf. 3) desain isi buku diarahkan pada hal-hal berikut:
pencerminan isi buku, keharmonisan tata letak, kelengkapan tata letak, daya
pemahaman tata letak, tipografi isi buku, dan ilustrasi isi.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan beberapa orang guru bahasa
Indonesia buku teks yang berjudul Pengembangan Buku Teks Panduan
Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XI masih
banyak terdapat kekurangan. Guru yang peneliti wawancarai mengatakan
bahwa buku teks tersebut kurang diminati siswa karena dari segi tampilan
buku kurang menarik. Hal lain yang dikatakan guru tersebut adalah kurang
beragamnya contoh yang terdapat di dalam buku tersebut sehingga
membuat siswa cepat bosan saat membacanya. Selanjutnya, guru juga
mengatakan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu direvisi pada bagian
buku terutama pada bagian isi buku. Berdasarkan beberapa pendapat orang
guru mengenai buku teks Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
SMA dan MA Kelas XIini membuat peneliti tertarik untuk meneliti dan
mengembangkan buku ini lebih lanjut.
Penelitian sejenis sudah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu yang
relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan ini, yang dimuat di jurnal
internasional. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ulum pada tahun 2014
dengan judul ‚Pengembangan Buku Teks Membaca Intensif Berbasis Karakter
di Sekolah Dasar‛. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar
membaca intensif sastra dan non sastra kelas VI berbasis karakter, meliputi
materi dan teknik penyajian buku. Produk penelitian pengembangan ini
adalah buku membaca intensif sastra dan non sastra. Pengembangan buku