Page 192 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 192

182                                                                         BAB 5


                  diperkenalkan sebagai bahasa asing pada sekolah menengah, sama dengan

                  perkenalan terhadap bahasa Latin, Italia, dan Spanyol.
                  Penelitian  tentang  sikap  telah  lama  memainkan  peranan  penting  dalam
                  penelitian  sosiolinguistik  (Garrett,  dkk.,  2003).  Sikap  didefinisikan  sebagai
                  kecenderungan psikologis  yang diekspresikan dalam bentuk skala terhadap
                  entitas tertentu dalam bentuk suka atau tidak suka (Eagley & Chaiken, 1993).
                  Sikap mengandung unsur kognitif, afektif, dan perilaku (Garrett, dkk., 2003).
                          Beberapa hal gejala sosiolinguistik yang dilihat adalah alih kode dalam
                  akses terhadap kurikulum, alih kode dalam manajemen wacana kelas, dan alih
                  kode  dalam  relasi  interpersonal.  Alih  kode  yang  dilakukan  dalam  kerangka
                  mengakses  kurikulum  berkaitan  dengan  bagaimana  menyampaikan  isi
                  kurikulum  dan  membantu  pelajar  dalam  memahami  materi.  Selain  itu,  alih
                  kode juga bermanfaat untuk memfasilitasi partisipasi pelajar dalam aktivitas
                  di  kelas.  Sebagai  tambahan  untuk  membantu  siswa  dalam  memahami  dan
                  berpartisipasi  dalam  aktivitas  belajar,  guru  melakukan  alih  kode  dalam
                  menajemen  tujuan  kelas.  Manajemen  berfungsi  untuk  memotivasi,
                  mendisiplinkan,  dan  menghargai  pelajar  dan  memberi  penanda  dalam
                  pergantian  topik.  (Ferguson,  2003).  Pada  akhirnya,  alih  kode  dalam  kelas
                  multilingual  dapat  bekerja  dengan  baik  untuk  membangun  relasi
                  interpersonal antarindividu yang ada dalam kelas.

                     3. Metodologi

                          Penelitian  ini  menggunakan  dua  pendekatan,  yaitu  kuantitatif  dan
                  kualitatif.  Pengukuran  sikap  bahasa  dilakukan  dengan  metode  survei  dan
                  studi  etnografi  dillakukan  dengan  merekam  dialog  interaksi  di  kelas.
                  Pengukuran  sikap  bahasa  dilakukan  dengan  menggunakan  skala  Likert
                  dengan  5  skala,  sangat  setuju,  setuju,  ragu-ragu,  tidak  setuju,  dan  sangat
                  tidak setuju. Sangat setuju dan setuju dalam bingkai sikap positif dan tidak
                  setuju  serta  sangat  tidak  setuju  dalam  bingkai  sikap  bahasa  yang  negatif.
                  Penelitian  dilakukan dengan  menggunakan sampel  sebanyak  enam  sekolah
                  menengah di Luxembourg. Berikut data sekolah yang disurvei.
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197