Page 67 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 67
Model Pembelajaran 57
dengan penulisan puisi hal yang bekaitan dengan puisi diuraikan sebagai
berikut:
a. Hakikat Puisi
Suminto A. Suyuti (2008) mengatakan bahwa secara teoretis telah
begitu banyak batasan tentang puisi dirumuskan orang dan diantaranya
terdapat perbedaan dan persamaan sekaligus. Akan tetapi kesempatan
definitif yang mencakupi seluruh ragam dan corak puisi yag ada merupakan
hal yang mustahil. Situmorang (1987) mengatakan bahwa puisi itu
merupakan penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantulkan oleh
penciptanya dengan segala pribadinya, pikirannya, perasaan, kemauan dan
lain-lain.
Pradopo (2009) berpendapat bahwa puisi adalah espresi pemikiran
yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi pancaindra dalam
susunan yang berirama. Selanjutnya dijelaskan bahwa pemikiran dan perasaan
merupakan sesuatu yang penting yang direkam dan diekspresikan serta
dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan.
Maulana (2012) mennyepakati bahwa puisi adalah ungkapan perasaan
berupa nyayian jiwa yang menyeruak dari kedalaman kalbu sang penulis,
apapun nyanyian itu. Sedangkan kurniawan dan sutardi (2012) mendefinisikan
puisi dalam proses kreatif adalah apa yang kalian tulis yang kalian
maksudkan itu puisi maka sesungguhnya itu adalah puisi.
b. Unsur Pembangun Puisi
Richard dalam Sitomorang (1987) membedakan dua hal penting dalam
membangun puisi, yaitu hakikat puisi dan metode puisi. Hakikat puisi terdiri
atas empat yaitu: 1) tema atau arti, 2) rasa, 3) nada, 4) tujuan atau amanat.
Metode puisi terdiri atas lima unsur, yaitu: 1) diksi, 2) imagi atau daya bayang,
3) kata-kata kongkrit, 4) gaya bahasa atau figura bahasa, 5) irama dan rima.
Luxemrung (1989) menjelaskan tentang unsur pembangun puisi
kedalam enam unsur, yaitu:1) susunan tema yang terdiri atas : (a) juru bicara
dan pendengar, (b) waktu, (c) ruang, (d) pengembangan tema, 2) pola-pola
makna yang terdiri atas (a) semantik sajak, (b) bahasa kiasan, (c)
pengungkapan yang tidak langsung, 3) sintaksis, 4) bunyi, 5) verikasi terdiri
atas: (a) sajak suku kata, (b) metrum dan irama, (c) rima, skema rima dan bait,
dan (6) tata muka.
Kurniawan (2012) tidak secara tegas menyatakan unsur pembangun
puisi, tetapi dikatakan karakter puisi sebagai ciri puisi secara universal karena
ciri ini pasti dimiliki secara keseluruhan maupun bagaian untuk karya yang
disebut puisi. Karakter puisi terdiri atas: 1) diksi, 2) kalimat, 3) tipografi: