Page 75 - KAWASAN PENILITIAN DALAM PENDIDIKAN BAHASA
P. 75
Model Pembelajaran 65
dan sangat layak untuk diterapkan. Dari hasil uji coba yang telah dilaksanakan
tampak bahwa model pembelajaran yang dirancang dapat menigkatkan
keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran penerapan model
pembelajan yang dikembangkan ternyata dapat meningkatkan hasil belajar
mahasiswa dalam menulis puisi. Dapat dikatakan bahwa model pembelajaran
yang kembangkan sangat efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
menulis puisi.
6) Uji Efektivitas Model
Secara umum uji efektivitas dilakukan seperti pada uji coba I dan uji
coba 2 hasil uji efektivitas disajikan sebagai berikut:
Tabel 7. Skor Menulis Puisi Uji Efektivitas Model
Keterangan Pretes Postes
Rata-rata 5.86 7.15
tertinggi 6.20 7.30
Terndah 5.37 6.91
Uji efektifitas diikuti oleh 29 mahasiswa dengan nilai rata-rata hasil
pretes 5.86 dan rata-rata hasil postes naik menjadi 7.15. Perhitungan dengan
bantuan SPSS 17 tampak Asymtot sig (2 tailed) baik data pretes maupun
postes menunjukkan sig> 0,05 dengan demikian data pretes maupun postes
menunjukkan sig=0,059.>0.05 berarti skor data pretes dan postes
berdistribusi normal. Berdasarkan keluaran SPSS !& menunjukkan bahwa
untuk korelasi r= 0,677 dengan harga signifikan 0.0000<0.05.sedangkan
harga t diperoleh 35.585 dengan df=28 serta harga sig (2 tailed)=0.0000 yang
kurang dari 0.05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dari perhitungan
tersebut tanpak adanya perbedaan antara antara skor rata-rata sebelum
penerapan model dan sesudah penerapan model dengan demikian model
pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan kontekstual efektif
diterapkan pada pemebelajaran.
7) Keterbatasan Penelitian
Secara umum hasil pengembangan model telah sesuai dengan tujuan
yang dirumuskan, tetapi masalah terdapat beberapa kelemahan atau
kekurangan. Kelemahan dan kekurangan tersebut adalah: a) penerapan
pendekatan kontekstual dalam silabus dan satuan acara perkuliahan sulit
untuk diekplisitkan dengan menggunakan kata-kata atau kaliamat secara
tegas, b) penerapan pendekatan kontekstual dengan tujuh elemen dan
pembelajaran secara keseluruhan memerlukan alur kegiatan dan waktu yang
cukup lama, c) keterbatasan kemampuan peneliti dalam menyusun instrumen