Page 32 - Cooperative Learning
P. 32
22 BAB 2
Konsep pembelajaran sulit dilakukan mahasiswa jika ia secara
individu membangun konsep sendiri. Mahasiswa perlu bantuan
orang lain dalam memahami konsep yang dipelajari. Oleh karena
itu, bekerja sama dengan orang lain (kooperatif) merupakan cara
terbaik. Slavin (2005) mengemukakan, pembelajaran kooperatif
menggalakkan mahasiswa berinteraksi secara aktif denga positif
dalam kelompok. Pendapat ini menggambarkan bahwa dalam
belajar, mahasiswa berinteraksi dengan teman-temannya. Dalam
interaksi terjadi pertukaran informasi positif yang mendorong
terjadinya konsep konstruktivisme, yaitu dimilikinya pemahaman
baru oleh mahasiswa melalui tahapan-tahapan belajar secara
kolaboratif.
Dengan pembelajaran kooperatif, mahasiswa bekerja sama
dalam kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif lebih dari
sekedar menempatkan mahasiswa dalam kelompok dan memberi
mereka sesuatu untuk dilakukan. Prinsip pembelajaran kooperatif
dan teknik ini merupakan alat yang digunakan dosen untuk
mendorong mahasiswa secara bersama-sama berpartisipasi aktif
dari dalam kelompok (Richards & Renandya, 2002). Sejalan dengan
pendapat tersebut, Lickona (1992) mengemukakan pembelajaran
kooperatif mengajarkan nilai kerja sama. Mengajarkan mahasiswa
untuk mengembangkan sikap lebih baik dan kecenderungan yang
lebih besar untuk terlibat dalam perilaku sosial. Pembelajaran
kooperatif membangun komunitas di dalam kelas. Ini membantu
mahasiswa mengenal dan peduli satu sama lain dan merasa
anggota dalam unit sosial kecil dalam seluruh kelompok.
Berdasarkan pendapat yang diuraikan sebelumnya dapat
dikemukakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran perlunya
penciptaan suasana yang saling mengenal berbagai macam
kegiatan, saling menghormati, peduli, dan tanggung jawab. Hal ini
bisa dilaksanakan melalui kegiatan kooperatif. Jadi, kooperatif
bukan sekedar belajar berkelompok, melainkan penciptaan suasana
yang saling bertanggung jawab.
Menurut Kunandar (2007) “Pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan
interaksi yang saling asuh antar peserta didik untuk menghindari