Page 33 - Cooperative Learning
P. 33

Implementasi Cooperative Learning Di Tingkat Perguruan Tinggi         23

                  ketersinggungan  dan  kesalahpahaman  yang  dapat  menimbulkan
                  permusuhan”.  Sehubungan  dengan  pengertian  tersebut,  Slavin
                  (1995)  mendefinisikan  bahwa  “Pembelajaran  kooperatif  atau
                  Cooperative Learning merupakan variasi metode mengajar dimana
                  peserta didik-peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
                  untuk  membantu  satu  sama  lain”.  Dalam  pembelajaran  kooperatif
                  peserta  didik  akan  lebih  mudah  menemukan  dan  memahami
                  konsep-konsep      yang     sulit   apabila   mereka     dapat    saling
                  mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Untuk
                  menjamin      keanggotaan      kelompok,     maka     dosenlah     yang
                  membentuk  kelompok-kelompok  tersebut.  Jika  peserta  didik
                  dibebaskan  membuat  kelompok  sendiri  maka  biasanya  akan
                  memilih  teman-teman  yang  disukainya,  misalnya  karena  sama
                  jenisnya, sama etniknya, atau sama dalam kemampuannya.

                        Berdasarkan  teori  di  atas  dapat  disintesiskan  bahwa
                  pembelajaran  kooperatif  merupakan  model  pembelajaran  yang
                  mengutamakan  kerjasama  di  antara  mahasiswa  dalam  kelompok,
                  yang  angota  kelompoknya  terdiri  dari  beberapa  mahasiswa  yang
                  memiliki kemampuan yang tidak sama (heterogen) untuk mencapai
                  tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran
                  bahasa  akan  dapat  membantu  para  peserta  didik  untuk
                  meningkatkan sikap positif peserta didik dalam mempelajari bahasa
                  asing. Para peserta didik secara individu membangun kepercayaan
                  diri  terhadap  kemampuannya  untuk  menyelesaikan  masalah-
                  masalah  yang  dihadapi  pada  saat  mempelajari  bahasa  asing,
                  sehingga  akan  mengurangi  bahkan  menghilangkan  rasa  bosan
                  terhadap  pembelajaran  bahasa  yang  banyak  dialami  para  peserta
                  didik.

                     C. Teknik Pembelajaran STAD
                        Model Student Teams Achievment Division (STAD) merupakan
                  salah  satu  pembelajaran  kooperatif  yang  paling  sederhana,  dan
                  merupakan  model  yang  paling  baik  untuk  permulaan  bagi  dosen
                  yang  baru  menggunakan  pendekatan  kooperatif  (Slavin,  2009).
                  Menurut  Salvin,  ada  lima  komponen  dalam  metode  pembelajaran
                  Student  Teams  Achievment  Division  (STAD),  yaitu:  (1)  presentasi
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38