Page 40 - Cooperative Learning
P. 40
30 BAB 2
menulis itu membosankan, sedangkan keterangan yang didapat
dari dosen yang membuat mahasiswa kurang tertarik pada
pembelajaran menulis karangan adalah karena dianggap cukup
sulit bagi mahasiswa. Di sisi lain, dosen cenderung menggunakan
metode ceramah. Penerapan metode ceramah tersebut yang
membuat mahasiswa cepat merasa bosan dalam mengikuti
proses pembelajaran. Sebagian besar mahasiswa tidak
memperhatikan penjelasan dari dosen. Hal ini menyebabkan
suasana kelas menjadi kurang kondusif.
2) Mahasiswa masih kesulitan menuangkan ide
Selama pembelajaran menulis karangan narasi beralangsung
sebagian besar mahasiswa masih mengalami kesulitan
menuangkan ide untuk memulai kegiatan mengarang narasi.
Kesulitan ini tampak pada saat dosen mengembangkan karangan
ke dalam paragraf. Kesulitan ini terutama dialami mahasiswa
ketika mereka sulit mengungkapkan pengalamnnya secara runtut
sesuai urutan waktu. Berdasarkan pekerjaan mahasiswa, sebagian
besar mahasiswa belum mampu menuangkan ide secara baik. Hal
ini dapat dilihat dari hasil karangan mahasiswa yang telah dibuat,
pengungkapan ide kurang baik, ide yang dikemukakan
melompat-lompat sehingga urutan gagasan menjadi tidak logis
dan belum menunjukkan kohesif dan koheren.
3) Dosen kesulitan dalam memilih teknik dan metode
pembelajaran yang dapat menarik perhatian mahasiswa.
Selama pembelajaran menulis karangan narasi berlangsung,
dosen menggunakan metode ceramah yang membuat
mahasiswa menjadi bosan. Metode tersebut terbukti kurang
efektif sebab sebagian besar mahasiswa kurang terlibat secara
aktif dalam proses pembelajaran. Mahasiswa lebih banyak
mendengarkan penjelasan dari dosen tentang langkah-langkah
menyusun sebuah karangan hingga mengembangkannya ke
dalam beberapa alenia dengan cara menuliskannya di papan
tulis. Setelah dosen selesai memberikan penjelasan teori
kemudian dilanjutkan dengan mengarang secara individual dan
langsung dikumpulkan. Padahal ada beberapa mahasiswa yang