Page 42 - E MODUL LEMBAGA KEUNGAN SYARIAH - NADYA MEYLANI HOTMAIDA SIBARANI - 1834021315
P. 42

aturan akad bai‟ as-salam. Produk istishna  menyerupai produk salam, namun

                              dalam  istishna  pembayaran  dapat  dilakukan  oleh  bank  dalam  beberapa  kali
                              (termin) pembayaran.


                       2.  Prinsip Sewa (Ijarah)

                                Al-Ijarah  berasal  dari  kata  al-ajru  yang  berarti  al-„iwadhu  (ganti).  Ijarah
                           adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah

                           sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas

                           barang  itu  sendiri.  Ijarah  berarti  lease  contract  dan  juga  hire  contract.  Dalam
                           konteks perbankan syariah, ijarah adalah lease contract di mana suatu bank atau

                           lembaga  keuangan  menyewakan  peralatan  (equipment)  kepada  salah  satu

                           nasabahnya  berdasarkan  pembebanan  biaya  yang  sudah  ditentukan  secara  pasti
                           sebelumnya (fixed charge).


                         Adapun  ijarah  muntahiya  bi  at-tamlik  (IMBT)  adalah  sejenis  perpaduan  antara
                    kontrak  jual  beli  dan  sewa,  atau  lebih  tepatnya  akad  sewa  yang  diakhiri  dengan

                    kepemilikan  barang  di  tangan  si  pembeli.  Menurut  Kamus  Ekonomi  Syariah,  ijarah

                    muntahiya  bi  at-tamlik  adalah  ijarah  dengan  janji  (wa‟ad)  yang  mengikat  pihak  yang
                    menyewakan untuk menjadi kepemilikan kepada penyewa.


                       3.  Prinsip Bagi Hasil

                           a.  Pembiayaan Mudharabah
                                    Mudharabah  adalah  kerja  sama  usaha  antara  pihak  pemilik  dana

                              (shahibul maal) dengan pihak pengelola dana (mudharib) dimana keuntungan
                              dibagi  sesuai  nisbah  yang  disepakati  sebelumnya,  sedangkan  kerugian

                              ditanggung  pemilik  dana  atau  modal.  Pembiayaan  Mudharabah  adalah

                              penyediaan dana oleh bank untuk modal usaha berdasarkan persetujuan atau
                              kesepakatan dengan nasabah sebagai pihak yang diwajibkan untuk melakukan

                              setelmen atas investasi dimaksud sesuai ketentuan akad. Al-Mudharabah juga
                              dapat diartikan sebagai akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak

                              pertama  (shahibul  maal)  menyediakan  seluruh  (100%)  modal,  sedangkan

                              pihak  lainnya  menjadi  pengelola  (mudharib).  Keuntungan  usaha  secara
                              mudharabah  dibagi  menurut  kesepakatan  yang  dituangkan  dalam  kontrak,

                              sedangkan  apabila  rugi  ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu
                              bukan akibat kelalaian si pengelola.
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47