Page 45 - E MODUL LEMBAGA KEUNGAN SYARIAH - NADYA MEYLANI HOTMAIDA SIBARANI - 1834021315
P. 45
PRODUK JASA
Prinsip Jasa (Fee-Based Service)
Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada
nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan
tersebut antara lain berupa :
A. Hiwalah
Hiwalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang
lain yang wajib menanggungnya. Dalam istilah Islam merupakan pemindahan
beban hutang dari muhil (orang yang berutang) menjadi tanggungan muhal „alaih
atau orang yang berkewajiban membayar hutang. Kontrak hawalah dalam
perbankan biasanya diterapkan pada factoring (anjak piutang), post-dated check,
dimana bank bertindak sebagai juru tagih tanpa membayarkan dulu piutang
tersebut.
Hanafi membedakan hiwalah menjadi dua jenis, yaitu:
1. Hiwalah mutlaqah, yaitu seseorang memindahkan hutangnya kepada orang lain
dan tidak mengaitkan dengan hutang yang ada pada orang itu. Menurut ketiga
mazhab lain kalau muhal ala‟ih tidak punya hutang kepada muhil, maka hal ini
sama dengan kafalah, dan ini harus dengan keridhaan tiga pihak.
2. Hiwalah muqayyadah, seseorang memindahkan utang dan mengaitkan dengan
piutang yang ada padanya. Inilah hiwalah yang boleh (jaiz) berdasarkan
kesepakatan para ulama.
Dalam mengaplikasikan akad hiwalah pada produk perbankan syariah ini
paling tidak terdapat tiga pihak yang diantaranya diikat dengan perjannian. Ketiga
pihak tersebut, yaitu bank sebagai faktor (muhal „aliah), nasabah selaku klien
(muhil), dan pihak yang mempunyai hutang kepada nasabah (customer).
B. Kafalah
Kafalah ialah menjadikan seseorang sebagai penjamin (kafil) dalam
pelunasan atau pembayaran (hutang) yang menjadi tanggungjawab orang lain.
Dengan kata lain kafalah berarti jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua yang menjadi
tanggungannya.[27] Jaminan yang diberikan oleh orang lain selaku pihak ketiga