Page 64 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 64

58  Metodologi Latihan  Olahraga



                  Kerjasama

                         Kerjasama  diperlukan  bila  bertanding  dalam  olahraga  beregu.  Perasaan
                  ―bersatu‖  harus  ditanamkan  kepada  semua  anggota  regu;  satu  regu  yang  bertanding

                  adalah kesatuan yang utuh dan kompak; kemenangan atau kekalahan yang diperoleh

                  adalah hasil semua anggota regu bukan perorangan. Atlet harus sadar bahwa masing-
                  masing individu dalam regu mempunyai kemampuan dan keterampilan, dan itu harus

                  dipadukan untuk kepentingan dan keberhasilan regu. Kent (1994) menjelaskan bahwa
                  membentuk  regu  yang  kompak  adalah  seni  mengembangkan  regu  yang  padu.  Regu

                  yang  kompak  tergantung  pada  kemampuan  menggabungkan  berbagai  gaya  dan
                  temperamen atlet-atlet yang berbeda-beda sehingga keterampilan masing-masing dapat

                  diberdayakan dan digunakan sepenuhnya.


                  Konsentrasi
                         Konsentrasi  atau  perhatian  dalam  kegiatan  olahraga  yang  sedang  dilakukan

                  merupakan  aspek  kejiwaan  yang  penting  untuk  memperoleh  kemenangan  dan
                  mencapai  prestasi.  Atlet  perlu  dilatih  untuk  memusatkan  perhatian terhadap  sesuatu

                  obyek atau masalah  penting yang sedang dihadapi dan dialami. Tidak hanya derajat
                  konsentrasi  yang  perlu  ditingkatkan,  tetapi  juga  daya  tahan  lamanya  kemampuan

                  berkonsentrsi. Kent (1994) menjelaskan bahwa konsentrasi adalah pemilihan informasi

                  sehingga pikiran dapat terpusat hanya pada satu dari beberapa obyek atau sederetan
                  pikiran yang secara bersamaan muncul. Sebelum dan selama pertandingan, atlet akan

                  dihadapkan kepada berbagai situasi, masalah dan pikiran yang bersamaan dan selalu
                  berubah-ubah  yang  berasal  dari  diri  sendiri  dan  lingkungannya.  Kent  (1994)

                  menjelaskan bahwa atlet harus dilatih untuk mampu memusatkan perhatian  terhadap
                  isyarat-isyarat  yang  terjadi  di  lingkungan  yang  sesuai  dengan  tugas  yang  dihadapi.

                  Memusatkan  perhatian  meliputi  kemampuan  atlet  untuk  mempersempit  atau

                  memperluas perhatiannya jika diperlukan. Memusatkan perhatian juga menunjuk pada
                  kemampuan memelihara konsentrasi selama pertandingan berlangsung.



                  Disiplin
                         Disiplin  sangat  erat  kaitannya  dengan  patuh  terhadap  sesuatu  yang  menjadi

                  tanggung-jawabnya dan harus dilakukan. Dalam kegiatan latihan maupun pertandingan
                                                           58
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69