Page 70 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 70

64  Metodologi Latihan  Olahraga


                  mengalami anxiety akan merasa cemas dan kuatir, dan untuk menutupi kelemahannya
                  seringkali akan melakukan hal-hal yang berlebih-lebihan, percaya diri yang berlebihan,

                  sikap sombong, keyakinan untuk menang tanpa perhitungan.
                  berpengaruh negatif terhadap prestasi. Anxiety merupakan gejala perasaan yang dapat

                  mengurangi  bahkan  meniadakan  potensi  atlet.  Penghambat  emosionil  ini  dapat

                  mengganggu sesama atlet dan pelatih. Timbulnya anxiety pada atlet perlu ditelusuri
                  riwayatnya  dalam  kepribadian  atlet.  Riwayat  frustasi  yang  pernah  dialami  dalam

                  perkembangannya,  kesulitan-kesulitannya  dalam  melakukan  hubungan  sosial,  latar
                  belakang sosial ekonomi, keadaan keluarga, masalah kepercayaan dan sebagainya.

                         Untuk mencegah munculnya gejala anxiety pada atlet maka  persyaratan utama
                  yang  harus  diperhatikan  ialah  adanya  simpati  yang  baik  antara  atlet  dengan  pelatih

                  dalam mempersiapkan atlet mencapai puncak prestasi.


                  Marah Rasa

                         Rasa  marah  adalah  perasaan  yang  meluap  tak  terkendali,  biasanya

                  dilampiaskan pada benda atau orang di sekitarnya dalam bentuk tindakan yang agresif
                  dan  spontan.  Manifestasi  rasam  marah  tergantung  pada  taraf  pendidikan,  usia,  dan

                  sebagainya.  Sesorang  yang  marah  menunjukkan  sikap  yang  irasional,  kehilangan
                  kontrol dalam tindakannya.

                         Untuk  mengatasi  gejala  kejiwaan  rasa  marah  ini,  pelatih  harus  berupaya
                  mengendali  emosi  marah  dengan  jalan  menghambat  spontanitas  dan  mengurangi

                  bentuk-bentuk  agresivitas  dengan  memberikan  nasehat  yang  rasional,  dan  atlet

                  dimohon untuk menarik nafas dalam-dalam.


                  Cara melatih Mental
                         Pelatih mempunyai tanggung-jawab dan kewajiban untuk membentuk mental

                  atletnya dengan cara sebagai berikut. (1) memberikan tekanan (stressor) yang berupa
                  beban  latihan  fisik  dengan  metode  yang  tepat,  sistematis,  berirama,  progresif,

                  berulang-ulang dan terus menerus. Ketabahan mental atlet dapat ditingkatkan dengan

                  melakukan latihan yang intensitasnya cukup tinggi dan dalam tempo yang cukup lama.
                  (2) Membiasakan (hebitual) cara hidup sehat, teratur, beretika, sopan santun dan baik

                  dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku


                                                           64
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75