Page 77 - Buku Metodologi Kepelatihan Olahraga
P. 77

Setyo Budiwanto FIK Univ. Negeri Malang    71


                   pos atau antar putaran), 5) frekuensi latihan (frekuensi latihan seminggu), 6) mengganti
                   program latihan. (Scholich: 1986)

                          Perencanaan  latihan  sirkuit  diawali  dengan  menentukan  tujuan  latihan,
                   dilanjutkan memilih dan menentukan butir-butir latihan untuk menentukan intensitas

                   latihan.  Selanjutnya  menyusun  urutan  butir-butir  latihan  dalam  sirkuit  untuk

                   menghindari pemberian latihan pada bagian yang sama secara berurutan. Dosis latihan
                   dapat ditentukan memperhatikan dan berdasarkan prinsip perorangan atau kelompok.

                   Jika sifatnya untuk kelompok, maka berat beban ditentukan oleh pelatih, tetapi jika
                   menggunakan  prinsip  overload  yang  mengakui  adanya  perbedaan  perorangan,  maka

                   berat  beban  ditentukan  oleh  peserta  sendiri.  Selanjutnya  menentukan  jatah  latihan
                   dengan  cara  setiap  peserta  melakukan  butir-butir  latihan  dengan  ulangan  maksimal

                   (maximal repetition = MR), kemudian mengurangi seperempat, sepertiga atau setengah

                   dari  ulangan  maksimal.  Tujuan  waktu  perlu  ditentukan  untuk  menetapkan  jumlah
                   waktu yang digunakan untuk melakukan setiap butir latihan yaitu ulangan maksimal

                   dikurangi  seperempat,  sepertiga  atau  setengah  sesuai  dengan  jatah  latihan  dikalikan

                   tiga  (jika  jumlah  set  =  tiga).  Jika  tujuan  waktu  telah  tercapai  (dilampaui),  maka
                   dilakukan pengambilan MR kembali, selanjutnya ditentukan jatah latihan dan tujuan

                   waktu (Bowers dan Fox: 1988).
                          Bompa  (1994)  menyarankan  bahwa  dalam  mengembangkan  program  latihan

                   sirkuit harus memperhatikan karakteristik sebagai berikut. 1) Sirkuit pendek terdiri 6
                   butir latihan, normal terdiri 9  butir latihan dan panjang terdiri 12  butir latihan; total

                   lama latihan antara 10-30 menit, biasanya dilakukan tiga kali putaran.  2) Kebutuhan

                   fisik harus ditingkatkan secara progresif dan perorangan. 3) Karena satu set terdiri pos-
                   pos  (butir-butir  latihan),  maka  disusun  latihan  yang  penting,  beberapa  atlet

                   diikutsertakan  secara  simultan.  4)  Sirkuit  harus  disusun  untuk  otot-otot  secara
                   bergantian. 5) Keperluan latihan perlu diatur secara teliti dengan memperhatikan waktu

                   atau  jumlah  ulangan  yang  dilakukan.  6)  Meningkatkan  unsur-unsur  latihan,  waktu
                   untuk melakukan sirkuit dapat dikurangi tanpa mengubah jumlah ulangan atau beban;

                   jika  mungkin  menambah  beban  atau  jumlah  ulangan.  7)  Interval  istirahat  di  antara

                   sirkuit kira-kira dua menit, tetapi dapat berubah sesuai dengan kebutuhan atlet. Metode
                   denyut nadi dapat digunakan untuk menghitung  waktu interval istirahat. Jika jumlah

                   denyut nadi kembali dibawah 120 kali, sirkuit lanjutan dapat dimulai.
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82