Page 14 - jhana dan umat awam
P. 14
Dhamma, dan Sangha) dan pelaksanaan Pañca Sīla secara
cermat. Lebih jauh lagi, pencapaian tingkat memasuki-arus
itu sendiri sering digambarkan sebagai suatu pengalaman
kognitif yang nyaris seperti penglihatan seketika. Ini disebut
sebagai memperoleh mata Dhamma (dhammacakkhu-
paṭilābha), penerobosan Dhamma (dhammābhisamaya),
penembusan Dhamma (dhamma-paṭivedha), [6] Seseorang
yang mengalami pengalaman ini dikatakan telah “melihat
Dhamma, mencapai Dhamma, memahami Dhamma,
mengukur Dhamma.” [7] Secara bersama-sama, kedua cara
penggambaran ini – melalui empat faktor memasuki-arus dan
melalui peristiwa pencapaian – menunjukkan bahwa siswa
telah sampai pada tingkat memasuki-arus terutama melalui
pandangan terang yang didukung oleh keyakinan yang tak
tergoyahkan pada Tiga Permata. Patut dicatat bahwa teks-
teks tentang pencapaian tingkat memasuki-arus tidak
menyebutkan pencapaian jhāna sebelumnya sebagai
prasyarat untuk mencapai sang jalan. Sesungguhnya,
beberapa teks menunjukkan penerobosan Dhamma terjadi
pada seseorang tanpa pengalaman meditasi sebelumnya,
hanya dengan mendengarkan Sang Buddha atau seorang
bhikkhu yang telah tercerahkan memberikan khotbah
Dhamma. [8]
Sementara proses “memasuki arus” melibatkan baik
keyakinan maupun kebijaksanaan, beberapa individu berbeda
dalam kecenderungan sehubungan dengan dua kualitas ini:
beberapa cenderung pada keyakinan dan yang lainnya pada
cenderung pada kebijaksanaan. Perbedaan ini tercermin
dalam pembagian potensi para pemasuk-arus ke dalam dua
10