Page 17 - jhana dan umat awam
P. 17
kita bahas di sini. Apa yang menarik bagi kita adalah bahwa
jhāna-jhāna itu ditempatkan pada lima indria spiritual dari
baik pengikut-keyakinan maupun pengikut-Dhamma, yaitu:
keyakinan, kegigihan, perhatian, konsentrasi, dan
kebijaksanaan. [10] Indriya-saṃyutta menyebutkan bahwa
indria konsentrasi “harus dilihat sebagai di antara empat
jhāna,” [11] dan definisi indria konsentrasi memasukkan
formula jhāna-jhāna. [12] Dengan demikian, jika kita
memperdebatkan dengan cara menyimpulkan dari sumber-
sumber dan definisi-definisi ini, maka menurut logika
tampaknya baik pengikut-Dhamma maupun pengikut-
keyakinan memiliki jhāna-jhāna. Secara lebih luas, karena
indria-indria dan kekuatan-kekuatan dimiliki oleh semua
siswa mulia, bukan hanya para bhikkhu, hal ini membantu
kita untuk mengambilnya sebagai bukti bahwa semua siswa
mulia, para bhikkhu maupun pengikut awam, sama-sama
memiliki jhāna-jhāna.
Kesimpulan demikian dapat diterima jika kita mengadopsi
pendekatan literal dan deduktif untuk menginterpretasikan
teks-teks tersebut, tetapi patut dipertanyakan apakah
interpretasi demikian selalu cocok ketika membahas definisi
formula yang sering disebutkan dalam Nikāya-Nikāya. Untuk
menggali makna yang dimaksudkan dari definisi skematik
demikian, kita perlu lebih sensitif pada konteks, sensitivitas
yang dituntun oleh pengenalan luas akan berbagai teks yang
berhubungan. Lebih jauh lagi, jika kita memilih pendekatan
literal, maka, karena paragraf itu hanya menyelipkan formula
empat jhāna tanpa kualifikasi ke dalam definisi indria
konsentrasi, maka kita harus menyimpulkan bahwa semua
13