Page 18 - jhana dan umat awam
P. 18
siswa mulia, para bhikkhu maupun pengikut awam, memiliki
empat jhāna, tidak hanya satu. Terlebih lagi, mereka harus
telah memiliki keempat jhāna ketika menjadi pengikut-
keyakinan dan pengikut-Dhamma, pada titik awam memasuki
sang jalan. Akan tetapi, hal ini, tampaknya terlalu murah-hati,
dan mengindikasikan bahwa kita harus berhati-hati dalam
menginterpretasikan definisi formula tersebut. Dalam hal
yang sedang kita bahas ini saya menganggap bahwa
penggunaan formula jhāna di sini sebagai suatu cara untuk
menunjukkan jenis konsentrasi yang paling unggul yang
harus dikembangkan oleh siswa mulia. Saya tidak akan
menganggapnya sebagai pernyataan kaku bahwa semua siswa
mulia sesunggunya memiliki seluruh keempat jhāna, atau
bahkan salah satunya.
Tetapi ada lagi yang harus dinyatakan. Ketika kita
memperhatikan dengan saksama pada teks-teks ini, kita
melihat bahwa suatu fleksibilitas pada tingkat tertentu telah
dibentuk di dalamnya. Dalam analisis indria-indria pada SN
48:9-10/V 197-98, sutta pertama menyajikan definisi alternatif
dari indria konsentrasi yang tidak menyebutkan keempat
jhāna, sementara sutta berikutnya menyajikan kedua definisi
bersama-sama. Versi alternatif itu adalah sebagai berikut:
“Dan apakah, para bhikkhu, indria konsentrasi? Di sini, para
bhikkhu, seorang siswa mulia memperoleh konsentrasi,
memperoleh keterpusatan pikiran, setelah melepaskan obyek.
Ini disebut indria konsentrasi.” [13]
Nikāya-Nikāya itu sendiri sama sekali tidak menjelaskan
secara jelas apa yang dimaksud dengan konsentrasi yang
14