Page 22 - jhana dan umat awam
P. 22
Dari penghilangan kelompok latihan siswa untuk mencapai
tingkat memasuki-arus yang juga menikmati pengalaman
meditasi tanpa bentuk, seseorang mungkin menganggap
bahwa para siswa di bawah tingkat memasuki-arus tidak
dapat memperoleh akses menuju pencapaian tanpa bentuk.
Akan tetapi, anggapan ini tidak dapat dipertahankan, karena
teks-teks menunjukkan bahwa banyak petapa di zaman Sang
Buddha (termasuk kedua guruNya sebelum pencerahanNya)
sudah terbiasa dengan jhāna-jhāna dan pencapaian tanpa
bentuk. Karena pencapaian-pencapaian ini tidak bergantung
pada pandangan terang yang hanya ada secara khusus melalui
ajaran Sang Buddha, penghilangan kelompok pencapai-jhāna
demikian di antara mereka yang berada dalam jalan
memasuki-arus harus dijelaskan dalam suatu cara lain
daripada melalui anggapan bahwa kelompok demikian adalah
tidak ada.
Saya akan mengusulkan bahwa sementara para siswa sebelum
mencapai tingkat memasuki-arus mungkin memiliki atau
tidak memiliki pencapaian tanpa bentuk, keterampilan dalam
bidang ini tidak menentukan jenis tertentu karena
konsentrasi yang kuat bukanlah faktor yang menentukan
pencapaian tingkat memasuki-arus. Jalan menuju tingkat
memasuki-arus tentu saja memerlukan tingkat konsentrasi
tertentu yang mencukupi bagi munculnya “mata Dhamma”,
tetapi pergerakan sebenarnya dari tingkat duniawi hingga
pencapai-jalan digerakkan oleh keyakinan kuat atau
semangat penyelidikian, yang berturut-turut menentukan
apakah si praktisi akan menjadi seorang pengikut-keyakinan
18