Page 19 - jhana dan umat awam
P. 19
diper oleh dengan “setelah melepaskan
obyek” (vossaggārammaṇaṃ karitvā), tetapi Nikāya-Nikāya
itu di tempat lain menyarankan bahwa melepaskan (vossagga)
adalah suatu sebutan bagi Nibbāna. [14] Komentar
menginterpretasikan paragraf ini dengan bantuan perbedaan
antara konsentrasi lokiya dan lokuttara: yang pertama terdiri
dari jhāna-jhāna alam berbentuk (dan akses ke dalam jhāna-
jhāna ini), yang ke dua terdiri dari jhāna-jhāna lokuttara yang
beriringan dengan jalan lokuttara. [15] Dengan berlandaskan
pada perbedaan ini, Komentar menjelaskan “konsentrasi yang
melepaskan obyek” sebagai konsentrasi lokuttara dari para
jalan mulia yang muncul dengan Nibbāna sebagai obyek. [16]
Dengan demikian jika kita merasa wajib untuk
menginterpretasikan indria dan kekuatan konsentrasi di
bawah sorotan formula jhāna, kita akan sepakat dengan
Komentar dalam menganggapnya sebagai jhāna lokuttara yang
berhubungan dengan jalan dan buah lokuttara.
Bagaimana pun juga, kita tidak perlu sepakat dengan
Komentar dalam menganggap ungkapan “setelah melepaskan
obyek” secara literal. Sebaliknya kita harus
menginterpretasikan frasa ini dengan lebih bebas sebagai
mengkarakteristikkan konsentrasi yang ditujukan pada
pelepasan, yaitu, diarahkan pada Nibbāna. [17] Kemudian kita
dapat memahami rujukannya sebagai konsentrasi yang
berfungsi sebagai landasan bagi pandangan terang, baik pada
tahap awal dalam persiapan praktik dan tahap ketika
bergabung dengan pandangan terang. Ini memungkinkan kita
untuk menganggap bahwa siswa mulia memiliki konsentrasi
pada tingkat yang cukup kuat untuk menjadi suatu indria
15