Page 31 - jhana dan umat awam
P. 31

Sangha, dan kepemilikan “moralitas yang disenangi oleh para
            mulia.”  Perbedaan  dalam  penjelasan  ini  memiliki  dampak
            serius dan  menunjukkan  perbedaan  besar dalam  ekspektasi
            sehubungan dengan para pengikut awam dan para bhikkhu.


            (3) Dalam AN VI 10/III 284-88, siswa mulia Sakya Mahānāma
            sekali lagi mendatangi Sang Buddha dan menanyakan tentang
            praktik  meditasi  “seorang siswa  mulia yang  telah  mencapai
            buah  dan  memahami  ajaran”  (ariyasāvako  āgataphalo
            viññātasāsano).  Di  sini  sekali  lagi,  jelas  dari  gelar  yang
            digunakan  bahwa  pertanyaan  itu  berhubungan  dengan
            seorang  pengikut  awam  yang  telah  mencapai  tingkat
            memasuki-arus atau tingkat yang lebih tinggi. Lebih jauh lagi,
            di  akhir  bagian  penjelasan,  Sang  Buddha  kemuliaan  siswa
            dengan  kata-kata:  “Ini  disebut,  Mahānāma,  seorang  siswa
            mulia  yang  di  antara  orang-orang  yang  tidak  benar  telah
            mencapai  kebenaran,  yang  di  antara  orang-orang  yang
            menderita, ia berdiam tanpa menderita, yang telah memasuki
            arus  Dhamma  dan  mengembangkan  perenungan
            Buddha”  (dan  seterusnya  untuk  masing-masing  obyek
            perenungan). [26]


            Dalam  jawabannya  Sang  Buddha  menunjukkan  bagaimana
            sang  siswa awam  menjalankan  salah satu  dari  enam  obyek
            perenungan  (cha  anussati):  Tiga  Permata,  morakitas,
            kedermawanan,  dan  para  dewa.  Ketika  sang  siswa
            merenungkan  masing-masing  obyek,  pikirannya  tidak
            dikuasai  oleh  nafsu,  kebencian,  atau  kebodohan,  tetapi
            menjadi  lurus  (ujugata):  “Dengan  pikiran  yang  lurus  ia
            memperoleh  inspirasi  pada  tujuan,  inspirasi  pada Dhamma,


                                           27
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36