Page 36 - jhana dan umat awam
P. 36
siswa awam Sang Buddha, ia telah mencapai pencapaian
luhur. Citta mengatakan bahwa ia telah mencapainya, dan
kemudian menyatakan kemampuannya dalam memasuki dan
berdiam dalam empat jhāna (ia menggunakan formula
standar). Kemudian ia menambahkan: “Lebih jauh lagi, jika
aku meninggal dunia sebelum Sang Bhagavā, tidaklah
mengherankan jika Sang Bhagavā akan menyatakan tentang
diriku: ‘Tidak ada belenggu yang dengannya Citta si perumah
tangga akan kembali ke alam ini.’” [32] Walaupun ini adalah
teks yang tersamar, sebagian adalah formula umum, Citta
memberitahu temannya bahwa ia adalah seorang yang-tidak-
kembali yang memiliki empat jhāna.
Sutta lainnya adalah AN 7:50/IV 66-67 yang mengisahkan
tentang umat awam perempuan bernama Nandamātā. Di
hadapan Yang Mulia Sāriputta dan para bhikkhu, Nandamātā
telah mengungkapkan tujuh kualitas yang mengagumkan dan
menakjubkan yang ia miliki. Di antaranya yang ke enam
adalah memiliki empat jhāna, juga dijelaskan dalam formula
umum. Yang ke tujuh adalah sebagai berikut: “Sehubungan
dengan kelima belenggu yang lebih rendah yang diajarkan
oleh Sang Bhagavā, aku tidak melihat ada di antaranya yang
belum ditinggalkan dari dalam diriku.” [33] Ini juga
pernyataan tersamar yang menyatakan statusnya sebagai
yang-tidak-kembali.
Demikianlah penjelasan yang diperoleh dari Sutta Piṭaka
mengenai dua siswa awam yang memiliki baik keempat jhāna
maupun status yang-tidak-kembali. Apakah kedua pencapaian
ini saling terkait tidak terpisahkan atau tidak adalah sulit
32