Page 43 - jhana dan umat awam
P. 43

untuk  memperoleh  jhāna-jhāna.  Ini  menyiratkan  bahwa
            dengan  melenyapkan  kekotoran-kekotoran  ini  yang-tidak-
            kembali  secara  permanen  melenyapkan  rintangan  utama
            pada  konsentrasi.  Dengan  demikian,  jika  pikirannya  telah
            condong  demikian,  maka  yang-tidak-kembali  seharusnya
            tidak mengalami kesulitan untuk memasuki jhāna-jhāna.


            Alasan lain mengapa yang-tidak-kembali seharusnya memiliki
            jhāna-jhāna,  sementara  para  pemasuk-arus  dan  yang-
            kembali-sekali tidak harus memilikinya, berhubungan dengan
            tujuan  kelahiran  kembali  mereka  di  masa  depan  dalam
            saṃsāra.  Walaupun  seluruh  ketiga  jenis  siswa  ini  telah
            terbebas dari alam sengsara – kelahiran kembali di neraka, di
            alam  binatang, dan di  alam  hantu  – para pemasuk-arus dan
            yang-kembali-sekali masin mungkin terlahir kembali di alam
            indria  (kāmadhātu),  sedangkan  yang-tidak-kembali  sama
            sekali bebas dari proses kelahiran kembali demikian. Apa yang
            mengikat  kelompok  pertama  pada  alam  indria  adalah
            belenggu keinginan indria (kāmacchanda), yang masih belum
            ditinggalkan  oleh  mereka.  Jika  mereka  berhasil  mencapai
            jhāna-jhāna, maka mereka mampu menekan keinginan indria
            (dan  rintangan  batin  lainnya)  dan  dengan  demikian
            memperoleh kelahiran kembali di alam  berbentuk atau alam
            tanpa bentuk. Tetapi hal ini tidak pasti bagi para siswa mulia
            pada  dua  tingkat  yang  lebih  rendah,  yang  biasanya  hanya
            mengharapkan  kelahiran  kembali  yang  beruntung  di  alam
            manusia  atau  di  alam  surga  indria.  Sebaliknya,  yang-tidak-
            kembali, disebut demikian karena mereka tidak akan pernah
            kembali  ke  alam  indria  lagi.  Mereka  telah  melenyapkan
            keinginan  indria,  menjalankan  kehidupan  selibat,  dan


                                           39
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48