Page 15 - BAHAN AJAR
P. 15

sehingga  meningkatkan  kemampuan  fagositiknya.  Perusahaan-perusahaan  farmasi  kini

               memproduksi interferon secara massal melalui teknologi DNA rekombinan untuk menangani
               infeksi- infeksi virus tertentu, misalnya hepatitis C.

                   Sistem  komplemen  (complement  system)  terdiri  dari  sekitar  30  protein  dalam  plasma
               darah yang berfungsi bersama-sama untuk memerangi infeksi. Protein-protein ini bersirkulasi

               dalam kondisi inaktif dan teraktivasi olen zat-zat pada permukaan banyak mikroba. Aktivasi
               menghasilkan  serangkaian  reaksi-reaksi  biokimiawi  berurutan  yang  menyebabkan  lisis

               (meletus)  pada  sel-sel  yang  menyerang.  Komplemen  ini  dapat  melekat  pada  bakteri

               penginfeksi. Setelah itu, komplemen menyerang membran bakteri dengan membentuk lubang
                                                                                          +
               pada dinding sel dan membran plasmanya. Hal ini menyebabkan ion-ion Ca  keluar dari sel
               bakteri, sedangkan cairan serta garam-garam dari luar sel bakteri akan masuk ke dalam tubuh

               bakteri.  Masuknya  cairan  dan  garam  ini  menyebabkan  sel  bakteri  hancur.  Mekanisme
               penghancuran bakteri oleh protein komplemen dapat di amati pada gambar 2.2




















                          Gambar 2.2 Mekanisme penghancuran bakteri oleh protein komplemen

                   1.  Imunitas Spesifik
                   Imunitas spesifik diperlukan untuk melawan antigen dari imunitas nonspesifik. Antigen

               merupakan substansi berupa protein dan polisakarida yang mampu merangsang munculnya
               sistem kekebalan tubuh (antibodi). Mikrobia yang sering menginfeksi tubuh juga mempunyai

               antigen. Selain itu, antigen ini juga dapat berasal dari sel asing atau sel kanker. Tubuh kita
               seringkali dapat membentuk sistem imun (kekebalan) dengan sendirinya. Setelah mempunyai

               kekebalan,  tubuh  akan  kebal  terhadap  penyakit  tersebut  walaupun  tubuh  telah  terinfeksi

               beberapa kali. Sebagai contoh campak atau cacar air, penyakit ini biasanya hanya menjangkit
               manusia sekali dalam seumur  hidupnya. Hal  ini  karena tubuh telah  membentuk kekebalan

               primer. Kekebalan primer diperoleh dari B limfosit dan T limfosit.
                   Fakta-fakta dasar sistem kekebalan yang diperoleh dapat dirangkum dengan serangkaian

               pernyataan berikut. Setiap sel B dan sel T memiliki banyak protein reseptor di permukaannya
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20